Pohon Puisi dan Kenangan

Pohon Puisi dan Kenangan
©Bacapetra

Rindu menjelma angin yang datang dari barat
Menuju selatan membawa hujan lebat
Ke arah ladang yang bercocok tanam
Segala bentuk ingatan terbenam

Pohon-pohon puisi yang gersang
Berbunga kenangan
Berbuah ingatan
Disiram hujan

Tumbuh segar
Lahan subur
Setelah usia musim hujan
Genap membasahi ingatan

Wudu dan Salat Subuh

Ketika kubasuh wajah dan kedua tangan
Sebagian kepala serta telinga kiri dan kanan
Hingga kaki bersebelahan

Luruhkan dosa yang hitam
Menutup cahaya keimanan
Mengusir kemungkaran meredam

Keangkuhan runtuh
Ketika tubuh bersujud
Di atas sajadah yang mengarah
Pada rumah kematian

Tubuh suci
Merengkuh cinta Illahi
Pada subuh yang sunyi

3 Hari Selama di Dunia

Masa lalu;
Kita terlahir dari rahim ibu
Kemudian memulai pelayaran
Menuju takdir Tuhan
Telah ditetapkan
Ke mana saja persinggahan
Saat perjalanan
Harus merapat

Hari ini;
Hidup terus bergulir
Rencana-rencana terukir
Segala mimpi ditenun
Masa merawat harapan
Menyuburkan pikiran

Masa yang akan datang;
Segala yang kau tanam
Telah berbuah
Juga jawaban dari doa-doa
Serta tempat kepulangan yang paling nyata
Pada masanya tiba

Tanah Kita

Biarpun darah pernah tumpah dari nadi
Tapi bumi pertiwi tak pernah mati
Tanah kita sentosa

Negara demokrasi
Kita berdikari
Bersolusi
Bersosialisasi
Berempati.

Pada era modernisasi
Zaman kian tumbuh gigi
Perubahan dikunyah zaman
Ketertinggalan telah tertelan

Peradaban dalam sejarah
Masih terjaga
Dari masa ke masa
Mengikuti roda waktu
Melintasi hari yang bergerak

Tanah kita
Rempah melimpah
Tanah subur
Rakyat makmur

Adat istiadat
Di junjung tinggi
Serupa menjaga muruah diri

Tanah kita
Indonesia merdeka

Riska Widiana
Latest posts by Riska Widiana (see all)