
Rindu menjelma angin yang datang dari barat
Menuju selatan membawa hujan lebat
Ke arah ladang yang bercocok tanam
Segala bentuk ingatan terbenam
Pohon-pohon puisi yang gersang
Berbunga kenangan
Berbuah ingatan
Disiram hujan
Tumbuh segar
Lahan subur
Setelah usia musim hujan
Genap membasahi ingatan
Wudu dan Salat Subuh
Ketika kubasuh wajah dan kedua tangan
Sebagian kepala serta telinga kiri dan kanan
Hingga kaki bersebelahan
Luruhkan dosa yang hitam
Menutup cahaya keimanan
Mengusir kemungkaran meredam
Keangkuhan runtuh
Ketika tubuh bersujud
Di atas sajadah yang mengarah
Pada rumah kematian
Tubuh suci
Merengkuh cinta Illahi
Pada subuh yang sunyi
3 Hari Selama di Dunia
Masa lalu;
Kita terlahir dari rahim ibu
Kemudian memulai pelayaran
Menuju takdir Tuhan
Telah ditetapkan
Ke mana saja persinggahan
Saat perjalanan
Harus merapat
Hari ini;
Hidup terus bergulir
Rencana-rencana terukir
Segala mimpi ditenun
Masa merawat harapan
Menyuburkan pikiran
Masa yang akan datang;
Segala yang kau tanam
Telah berbuah
Juga jawaban dari doa-doa
Serta tempat kepulangan yang paling nyata
Pada masanya tiba
Tanah Kita
Biarpun darah pernah tumpah dari nadi
Tapi bumi pertiwi tak pernah mati
Tanah kita sentosa
Negara demokrasi
Kita berdikari
Bersolusi
Bersosialisasi
Berempati.
Pada era modernisasi
Zaman kian tumbuh gigi
Perubahan dikunyah zaman
Ketertinggalan telah tertelan
Peradaban dalam sejarah
Masih terjaga
Dari masa ke masa
Mengikuti roda waktu
Melintasi hari yang bergerak
Tanah kita
Rempah melimpah
Tanah subur
Rakyat makmur
Adat istiadat
Di junjung tinggi
Serupa menjaga muruah diri
Tanah kita
Indonesia merdeka
- Pohon Puisi dan Kenangan - 16 Oktober 2021