Refleksi Kaum Muda dalam Merawat Nasionalisme

Refleksi Kaum Muda dalam Merawat Nasionalisme
©Dream

Pemuda masa kini menjadi dasar dalam membangun dan memberi semangat pejuang bagi negara Indonesia dan masyarakat luas. Pejuang merupakan tindakan kepahlawanan cinta dan rela berkorban demi mempertahankan tanah air sendiri.

Ungkapan rela berkorban dan cinta merupakan wujud dasar dalam diri manusia sebagai kodranya, bahkan negara Indonesia pun telah mencantumkan pasal bagi setiap orang yang berhak untuk merealisasikan sikap pembelaan dan perjuangan (pasal 27 ayat 2)[1].

Maka, dalam hal ini pun pancasila juga merupakan menjadi dasar mutlak yang memberikan semangat pejuang bagi setiap orang, dengan tujuan supaya dapat membangun dan mengubah kehidupan bangsa yang berkreatif, inovatif serta semangat membela dan mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia[2].

Semangat nasionalisme merupakan ungkapan nilai-nilai pancasila yang diaktualisasikan dalam kehidupan bernegara dan bangsa. Tujuannya, untuk mempertegaskan sikap kesatuan dan keadilan[3].

Negara kesatuan pada dasar memiliki semangat nasionalisme yang menjadi fondasi bagi setiap orang sebagai sikap kepahlawanan dalam suatu negara, seperti ungkapan Soekarno “berikanlah Aku sepuluh pemuda maka niscaya akan kuguncang dunia”. Dalam pernyataan ini mengungkapkan bahwa sosok pemuda merupakan jiwa yang tak terelakkan sebab dengan semangatnya membara akan meyakinkan negara dan masyarakat luas untuk menaruh impian dan harapan kepada mereka.

Maka, kaum muda harus memiliki sikap kesadaran dari dalam diri supaya eksistensi kaum muda dapat membawa perubahan bagi negara yang kreatif dan inovatif serta bergerak atas dasar nilai-nilai pancasila yakni keadilan dan kkesejahteraan atas keluhuran manusia sebagai makhluk yang bermartabat.

Makhluk bermartabat merupakan  makhluk yang memiliki kualitas akan kesadarannya sendiri atas keberadaan sebagai makhluk yang luhur. Keluhuran ini menjadi dasar dari refleksi kaum muda sebagai patriotisme bagi masyarakat bahwa yang ditegaskan dan diprioritaskan adalah nilai kemartabatan bangsa dan keluhuran masyarakat. Maka, semangat nasionalisme bagi kaum muda sesungguhnya menunjukkan sikap pengabdian terhadap tanah air yang bisa membawa perubahan baik bagi diri mereka sebagai penerus bangsa maupun bagi negara yang menaruh harapan pada diri mereka.

Karena itu, keberadaan kaum muda menjadi tonggak bagi masa depan bangsa dan negara yang tak terelakkan dan tak diragukan oleh siapa pun, sebab tonggak dapat menunjukkan sikap tegak dalam artian bahwa seseorang mempunyai karakter keberanian.

Baca juga:

Keberanian pada umumnya telah dimiliki oleh semua orang, akan tetapi keberanian yang maksudkan adalah tindakan kepembelaan dan kepahlawanan. Tindakan kepembelaan memiliki relevan dengan eksistensi manusia sebagai makhluk pejuang. Maka, dalam konteks ini menujukkan sikap kepembelaan dan kepahlawan kaum muda menjadi refleksi atas keberadaannya sebagai tonggak bagi bangsa.

Keberadaan kaum muda menunjukkan kejiwaannya sebagai pembela keadilan bagi masyarakat umum. Masyarakat memandang kaum muda sebagai penggerak masa depan yang cerah karena melalui semangatnya yang membara dapat meyakinkan masyarakat untuk menaruh harapan pada mereka sebagai jalan menuju perubahan. Karena itu, keberadaan kaum muda sesungguhnya menunjukkan kekokohan sebagai pembela atas nilai-nilai pancasila.

Nilai pancasila sangat dijunjung tinggikan oleh semua orang terlebih lagi oleh kaum muda itu sendiri. Kaum muda memandang pancasila bukan hanya sebagai dasar negara melainkan juga jalan menuju kedamaian dan kesejahteraan[4]. Kesejahteraan inilah yang menjadi nyata dari kehidupan bernegara yang hidup atas dasar-dasar nilai pancasila. Makna dasar dalam pencasila selain fondasi negara juga sebagai semangat nasionalisme yang harus memperjuangkan kesejahteraan dan kemerdekaan bagi kehidupan bernegara.

Makna dari semangat nasionalisme menunjukkan rasa cinta akan tanah air. Rasa cinta merupakan puncak dalam diri setiap orang yang berawal dari sikap refleksi yang menunjukkan kesdaran manusia akan keberadaannya karena tanpa kesadaran maka, sikap bela rasa kepada sesama dan negara hanyalah kesia-siaan.

Tindakan bela rasa merupakan bagian dari merawat nasionalisme yang tentunya berawal dari tindakan refleksi akan keberadaannya sebagai kewarganegaraan. Hal ini menjadi dasar bagi keberadaan kaum muda yang menjadi penerus bangsa dan harapan dari semua orang agar negara tetap utuh dan memiliki kesatuan dalam  merawat nasionalisme.

Tindakan merawat nasionalisme pada dasarnya merupakan kesadaran cinta tanah air yang bukan hanya sebuah kata atau frasa melainkan sesuatu makna yang menunjukkan sikap kerelaan demi keutuhan negara dengan cara mengukuh rasa kesolidaritas dan menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Karena itu, keberadaan kaum muda masa kini menjadi tonggak akan kehidupan bangsa dan negara.

Hal ini menunjukkan sikap kepatriotisme kaum muda untuk menjaga keutuhan dan kesolidaritas serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Sikap patriotisme bertujuan untuk memerdekakan kehidupan negara dan masyarakat memperjuangkan nilai keluhuran manusia sebagai makhluk yang bermartabat.

Martabat manusia merupakan suatu yang menjadi kodrat dan dipandang sebagai derajat tertinggi dari semua makhluk bahkan negara pun harus menghargai nilai keluhuran manusia. Pandangan mengenai kodrat manusia dan negara merupakan dualisme yang saling berhubungan antara satu sama lain bahwa manusia mengabdi kepada negaranya dan negara memberi kesejahteraan bagi rakyat.

Baca juga:

Kesejahteraan yang maksudkan adalah keadilan dan kemakmuran. Kemakmuran merupakan puncak dalam hidup sebuah negara yang menjadikan motivator bagi seluruh masyarakat untuk semakin cinta kepada negara dan tanah air. Refleksi semangat nasionalisme kaum muda pada umumnya menjadi dasar dalam mengabdikan diri kepada negara. Hal pengabdian kepada negara bukan hanya sebagai aparat dalam sistem kepemerintahan melainkan juga mengabdi dengan cara merelakan diri demi kepentingan bersama.

Sikap kerelaan merupakan tindakan refleksi manusia sebagai makhluk bersosial dan berkodrat karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Karena itu, keberadaan seseorang dalam kehidupan merupakan suatu tindakan sosial. Tindakan sosial merupakan suatu bagian dalam merawat nasionalisme.

Oleh karena itu, refleksi kaum muda dalam merawat semangat nasionalisme merupakan suatu tindakan kesadaran diri sebagai kodrat manusia yang cinta akan tanah air. Mencintai merupakan buah dari tindakan refleksi untuk merelakan dirinya demi sesama tanpa memandang identitas dan asal-usul bahkan menunjukkan sikap pengabdian kaum muda bagi bangsa dan negara serta masyarakat.

Pengabdian kaum muda inilah yang menjadi harapan bangsa dan negara dengan tujuan agar dapat menciptakan negara yang kreatif dan inovatif.

Catatan Kaki

[1] Josef M. Monteiro. Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan Membentuk Karakter Bangsa. Yogyakarta: Deepublish, 2014. 4.

[2] Pandji Setijo. Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2006. 6.

[3] Armada Riyanto. Aku Indonesia, Aku Pancasila

Sebuah Refleksi Kesadaran Konstruksi Diri Dalam Jurnal Seri Filsafat & Teologi, Vol. 27 No. 26/2017, 152.

[4] Jusuf Sutanto. Panncasila. Bogor: Idemedia Pustaka Utama 2020. 24.

Damianus Suryo Pranoto
Latest posts by Damianus Suryo Pranoto (see all)