Sajak-Sajak Kecil tentang Rindu

Sajak-Sajak Kecil tentang Rindu
©IDN Times

Merindukan matahari harus menjadi api
Merindukan malam harus menjadi sepi

Merindukan bulan harus menjadi indah
Merinmdukan hujan harus menjadi air

Merindukan senja harus menjadi malam
Merindukanmu harus menempuh jarak

Senja Kala di Kedai Kopimu

Aku ingin engkau menyeduhkan kopimu untukku, sebab sudah sejak engkau tak menyeduhnya lagi, rasanya aku sepotong sajak yang hampa tanpa menelan rasa dalamnya.

Ketika usai kau menyeduhkannya untukku, bawalah kemari dan duduklah bersamaku, dengarkanlah ceritaku, mungkin denganmu naluriku kembali menari lalu melahirkan syair yang menarik tentang kita, dunia dan cinta.

Sungguh, sebab engkaulah alasanku diam sejenak. Engkau pulalah alasanku kembali menari bersama pena dan kertas.

Di sini, di kedaimu, aku banyak kali memikat rasa sambil melirik engkau sekali-sekali dalam diam, sebab percayaku di kedalaman jiwamu tersimpan kekayaan cinta dan dari senyum manismu terpancar ketulusan.

Sajak-Sajak Kecil tentang Aku dan Kamu

Engkaulah anggur yang ranum dan aku pengecap
Manismu memaksaku terus mengecap

Engkau adalah bunga dan aku lebah
Mekarmu memaksaku mengecap nektarmu

Engkau adalah pantai dan aku air laut
Darimu aku belajar tentang kesabaran, walaupun obakku terus menerjangmu, namum engkau tetap tenang dan sabar.

Engkau adalah kata dan aku penyair
Tugasku merangkaimu menjadi sajak yang bermakna

Engkau dan aku adalah cinta
Yang terlahir dari cinta dan hidup karena cinta.

Engkau

I

Di ujung Kuta Selatan-Pulau Bali, puisi ini ku tuliskan untukmu

Dipagi yang sepih, disaat langit mengabu dan air hujan mulai membasahi segalanya

Puisiku tentang rinduku padamu

Aku merindukanmu seperti air laut yang tak lepas dari asinnya, seperti senja yang tak lepas dari sinar jingganya, seperti malam yang tak lepas dari gelapnya, seperti puisi-puisiku yang selalu menceritkanmu.

II

Engkaulah langit yang masih membiru di kalbunya rindu

Hujan yang kian hari mencoba menutup birumu tak mampu menepis segalanya, sebab rindu adalah rasa dan bukan sekedar kata.

Jangan kau coba mengabukanku dengan pekat awan lalu kau memercikiku dengan air hujan, namun kau lupa bahwa ada rumah yang telah kau siapkan untuk teduhku.

Sepertinya kau juga perlu tahu bahwa rindu yang paling hebat itu ketika kau mengabu lalu membiarkanku termaktub di tengah hujan.

III

Pada hitam matamu pernah kutanya dari mana engkau menilik aku? Dari sudut matamu? Entahlah, tetapi aku percaya pada hitam matamu ada titik yang terkoneksi ke seluruh tubuh dan jiwamu, termasuk hati dan perasaanmu

Jordi Sahat
Latest posts by Jordi Sahat (see all)