Sepucuk Angpao untuk Puan

Sepucuk Angpao untuk Puan
©LPM Journal

Hai, puan..
Tolong dengarkan rintihan kecil kami
Kami wanita..ingin ditata, bukan ajang pemuas berahi semata..
Kami manusia yang ingin dimanusiakan..
Bukan manusia yang seolah hanya properti investasi kaum lelaki yang layaknya hewani..
Kami hidup inginkan bahagia, bukan penambah rumah sakit jiwa
Karena frustrasi dengan kerasnya kehidupan nyata..

Kami harap puan mau melirik kami di tiap persimpangan negeri ini..
Menyapa kami yang merindukan kemenangan
Mengentas kami dari kelamnya hidup berbagai keterpurukan menuju hidup yang kami impikan
Bukan hanya ilusi kebahagiaan fana..

Teruntuk tuan kami, yang kami yakini peringaimu bak malaikat suci
Bukan para dewan korupsi berdasi kelinci..

Sorak Putri Bumi Pertiwi

Ngaungmu mengguncahkan pertiwi
Aksimu merupakan harga mati negeri
Satu langkah yang terharap berkah
Berkat bongkah doa para tetua

Aku yakin negeriku akan lebih merekah
Mewangi kuntum kemenangan
Bukan hanya realita fana dahulu kala
Namun fakta yang menggugah tiap jiwa
Negeri independen yang menjadi panutan anak bangsa

Sorak kemenangan dari kau jelata yang nyata
Rintih anak bangsa yang inginkan hak setara
Kaum kesatria yang disama rata
Serta kaum jelata yang tak dipandang sebelah mata
Hanya keabsahan suatu keadilan yang terngiang dalam kecamuk fikiran
Suara kami putri bumi pertiwi
Dicerahnya mentari pagi dengan sejuta mimpi

Selamat Malam

Selamat malam bumi pertiwiku
Bumi yang sebentar lagi sepertinya akan hancur antah berantah di peraduannya
Menyisahkan puing-puing harap yang tak kunjung nyata adanya
Bumi yang katanya merdeka namun terjajah dijamah kaum serigala
Hak yang tak pernah disama rata
Hak yang tak pernah mereka cecap para kuam gelandang
Negeri yang tak pernah terkuak kebenarannya
Para pemberani yang selalu terbungkam kebebasannya

Bangkit

Ranum senja biaskan lengkung alkamar di sudut bibir
Menyisir fajar memburai nalar
Didekap nelangsa dirindang angsana
Diredam duka lantunan Al Qur’an
Diguncah asa yang mengesa

Perlahan kususuri bising
Kupapah abdi diri
Bangkit, kuhantar ia menuju bumantara
Segores jingga peneduh sukma
Secercah mega pelipur lara

Rizka Amalia
Latest posts by Rizka Amalia (see all)