Sinetron Ulangan Pilpres 2014 bila Prabowo Kalah

Sinetron Ulangan Pilpres 2014 bila Prabowo Kalah
Prabowo Subianto | VIVA

Pengamat politik Abdillah Toha memprediksi akan terjadi sinetron ulangan Pilpres 2014. Bila 02 (paslon Prabowo-Sandi) kalah di 17 April 2019 nanti, katanya, maka kemungkinan peristiwa itu akan terwujud.

Hal tersebut Abdillah Toha sampaikan melalui akun Twitter-nya, @AT_AbdillahToha. Ia paparkan sejumlah skenario yang akan terjadi pasca 17 April bila 02 kalah.

“Sujud syukur mengaku menang,” kicau mantan Staf Penasihat Wapres Boediono ini.

Pasca Pilpres 2014, aksi sujud syukur itu memang terjadi. Prabowo dan timnya mengeklaim telah menang versi hitung cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei.

“Kami bersyukur bahwa semua keterangan yang masuk menunjukkan bahwa kami, pasangan nomor urut satu, Prabowo-Hatta, mendapat dukungan dan mandat dari rakyat Indonesia,” kata Prabowo waktu itu.

Kemungkinan skenario kedua menurut Abdillah Toha adalah tuduhan curang atas penyelenggaraan pemilu/pilpres 2019. Perkara ini persis dengan apa yang juga pernah terjadi di sidang perdana gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang Tim Prabowo-Hatta ajukan.

“Ada indikasi kecurangan yang dilakukan oleh termohon (KPU) bekerja sama dengan pihak lain, yakni capres nomor urut dua,” ujar kuasa hukum Prabowo-Hatta, Maqdir Ismail, saat membacakan permohonan keberatan dalam sidang di Mahkamah Konstitusi.

Adapun kemungkinan ketiga, yakni semua surveyor hitung cepat akan dianggap merekayasa hasil temuan di tempat-tempat pemungutan suara (TPS). Tentu ini akan makin memantapkan kubu oposisi untuk menuduh bahwa proses pemilu memang curang.

“(Terakhir) janji akan bawa puluhan truk bukti kecurangan ke MK,” pungkas salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Begitulah kemungkinan sinetron ulangan Pilpres 2014 yang Abdillah Toha viralkan di akun media sosialnya. Benar-tidaknya, semua bisa diketahui hanya setelah Pilpres 2019 ini usai, terutama ketika kekalahan Prabowo-Sandi benar-benar nyata.