Spesiasi Agama

Spesiasi Agama
©Forbes

Nalar Warga – Dalam Ilmu Biologi, proses kemunculan spesies dalam satu populasi disebut spesiasi. Ini adalah istilah yang dalam keyakinan primitif disebut “penciptaan”.

Dalam Sains, tak ada konsep penciptaan. Yang ada, spesiasi. Mengapa suatu organisme (spesies) ada? Menurut keyakinan primitif, karena penciptaan. Menurut Sains, karena spesiasi.

Ada banyak spesies di muka Bumi. Kuda (equus) memiliki tak kurang dari 7 spesies yang survive. Anjing (canis) memiliki sekitar 8 spesies yang masih hidup. Manusia (homo) memiliki sekitar 20 spesies.

Semuanya sudah punah, kecuali sapiens. Karena proses spesiasi berjalan mengikuti seleksi alam, maka tak ada penciptaan.

Kata Ina Wunn, seorang paleontolog Jerman yang banyak melakukan studi tentang agama-agama, kemunculan agama melewati proses spesiasi. Agama muncul karena seleksi alam. Bermula dari satu, yang disebut common ancestor kemudian berkembang menjadi banyak.

Proto-agama muncul ke muka Bumi sejak terjadinya Revolusi Kognisi sekitar 70 ribu tahun silam. Mutasi gen yang terjadi pada otak sapiens mendorong lahirnya bahasa dan agama.

Induk agama-agama yang kita kenal sekarang adalah monoteisme dan politeisme. Monoteisme melahirkan agama-agama di Asia Barat, sementara politeisme melahirkan agama-agama di kawasan India dan Cina.

Common ancestor dari politeis dan monoteis adalah animisme, yang masih bisa kita jumpai di beberapa negara di Asia dan Afrika.

Baca juga:

Bagaimana mendeteksi bahwa mereka berasal dari “genus” yang sama?

Pada manusia dan organisme, kita bisa menelusurinya lewat gen (DNA). Pada agama, kita bisa mengeceknya lewat meme.

“Meme” adalah jejak informasi yang bersirkulasi dalam suatu populasi. Keterkaitan suatu budaya atau agama bisa ditelusuri lewat memenya. Meme adalah istilah yang diperkenalkan oleh Richard Dawkins dalam bukunya yang terkenal, Selfish Gene.

*Luthfi Assyaukanie

Warganet
Latest posts by Warganet (see all)