
Spiritualitas tanpa konsep spiritualitas
Nalar Warga – Semua postingan saya hanya ingin mengajak orang untuk melampaui cara berpikir logis dan rasional, lalu memasuki pemahaman yang bersifat intuitif, di mana paradoks dan kontradiksi menjadi ciri yang utama.
Pemahaman sesungguhnya tentang pencerahan terdapat di dalam intuisi, dan bukan pada rumusan kata-kata. Pemahaman intelektual hanya menghasilkan pengetahuan teoretik.
Subjek dipenuhi ilusi akan subjektivitas. Dan objek, yakni benda-benda di dunia, dipenuhi ilusi akan objektivitas. Keduanya melahirkan kesesatan berpikir.
Ketika orang sudah sampai pada pencerahan yang diperolehnya secara intuitif, maka pencerahan itu sendiri pun sudah kehilangan artinya. Ia menjadi bagian sepenuhnya dari hidupnya.
Segala sesuatu yang ada, pada dasarnya, adalah kekosongan. Ia terus berubah, karena ia tidak memiliki hakikat. Kita cenderung berpikir pencerahan sebagai sejumlah pemahaman yang hebat, diraih melalui suatu usaha dengan konsep spiritualitas selama bertahun-tahun.
Pencerahan adalah hal yang sangat biasa—sebenarnya hanya merupakan pemahaman tentang suatu fakta yang sederhana.
Tidak ada kesaktian yang perlu diraih. Tidak ada batin yang perlu dibersihkan. Kita hanya perlu untuk melihat kehidupan ini sebagai seorang pemula dari saat ke saat.
_____________
Baca juga:
- Murid Budiman - 1 September 2023
- Budiman Sudjatmiko, Dia Pasti Adalah Siapa-Siapa - 30 Agustus 2023
- Mereka Lupa Siapa Budiman - 28 Agustus 2023