
Nalar Politik – Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN Jogja) tak usai-usai menghebohkan linimasa media sosial. Sejak viralnya surat selebaran berperihal Pembinaan Mahasiswi Bercadar, isu tentang ini terus muncul. Bahkan, pihak rektorat tak sekadar membina, tetapi juga akan pecat mahasiswi bercadar.
“Kan ada perjanjian antara kampus dengan mahasiswa baru yang masuk,” terang Rektor UIN Jogja, Yudian Wahyudi, Senin (5/3/2018).
Hal tersebut senada dengan apa yang juga pernah ditegaskan oleh Wakil Rektor III UIN Jogja, Waryono Abdul Ghafur. Melalui dialog Pelibatan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dan Birokrasi Kampus dalam Pencegahan Terorisme di akhir tahun 2017 lalu, ia menegaskan pihaknya akan pecat mahasiswi bercadar dan akan melarang penggunaan cadar dalam kampus.
“Saya akan melarang keras mahasiswi memakai cadar. Saya sampaikan, kita ini hidup di Indonesia, pakailah pakaian normal Indonesia,” ucapnya.
Sebagai langkahnya, mahasiswi bercadar di UIN Jogja akan mendapat pembinaan terlebih dahulu. Ada tujuh tahapan yang harus dilalui secara berbeda.
Jika seluruh tahapan itu sudah dilalui, lanjut Yudian, tetapi yang bersangkutan tidak juga mau melepas cadarnya, maka pihak UIN tidak segan-segan akan pecat mahasiswi bercadar tersebut.
“Kalau sudah dilakukan pembinaan dan konseling bahkan sudah tujuh tahapan dilalui dan tetap menolak, maka dipersilakan pindah kampus atau keluar dari kampus,” tegasnya.
___________________
Artikel Terkait:
- Ternyata Ini Alasan UIN Jogja Harus Atur Mahasiswi Bercadar
- Untuk yang Terkasih, Rektor UIN Jogja yang Otoriter
- Rektorku Gonjang-ganjing
- Ridwan Kamil Menghambat Suara Prabowo dan Anies di Jawa Barat - 27 Januari 2023
- Penasaran dengan Twitter Blue? Inilah 7 Fitur Andalannya - 27 Januari 2023
- Pengaruh Presiden Jokowi terhadap Basis Dukungan PDIP dan Ganjar Pranowo - 23 Januari 2023