
Thoriqoh mengalami banyak proses agar memiliki eksistensi dan dapat menjadi landasan spiritual bagi masyarakat Indonesia.
Indonesia sudah merdeka sejak tahun 1945. Ideologi pancasila juga sudah mengakar rumput dalam kepala seluruh rakyat Indonesia. Selama berpuluh-puluh tahun, banyak golongan yang ingin mengubah ideologi pancasila tersebut.
Mulai dari pemberontakan PKI, gerakan Aceh merdeka, dan yang baru-baru ini sedang naik daun adalah khilafah. Hal tersebut memang tantangan bagi bangsa Indonesia dalam mempertahankan ideologi pancasila sebagai dasar negara.
Era milenial seperti ini, ideologi pancasila sedang gencar-gencarnya diserang dari segala arah. Golongan islam radikalisme terus mencari celah untuk mengubah pikiran rakyat Indonesia agar sepaham dengan mereka dan mengganti Pancasila menjadi khilafah. Banyak dari generasi muda yang mapan intelektual tetapi sunyi pada spiritual kini telah hanyut dalam aliran islam radikalisme.
Mengapa orang-orang tua yang kokoh spiritualnya banyak yang tak mempan oleh hasutan kaum radikalis? Menurut saya, kebanyakan dari pemeluk agama islam yang sudah berusia lanjut sudah mendalami betul perihal keislaman yang sudah ber-akulturasi terhadap budaya nusantara. Selain itu, mereka mayoritas menganut suatu thoriqoh sebagai media pendekatan terhadap Tuhan yang maha Esa.
Pengaruh thoriqoh memang sangat kuat di Indonesia sendiri. Thoriqoh sendiri merupakan pengalaman keagamaan yang bersifat penghayatan yang ditempuh oleh seorang sufi dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Namun dalam perkembangannya, tarekat menjadi sebuah organisasi yang dipimpin oleh seorang Syekh/Mursyid (Guru spiritual) dan sebagai anggotanya adalah para murid Mursyid tersebut. Aktivitas rutinitas dari organisasi tarekat ini berupa pengalaman dzikir dan wirid dengan metode tertentu dari sang mursyid. Sehingga uraian ini mengisyaratkan bahwa dalam pendidikan tarekat peran sang mursyid sangat urgen, karena aktivitas murid harus sesuai dengan bimbingan dan ketentuan dari mursyid.
Thoriqoh juga metode dalam hal melakukan ibadah yang sesuai dengan ajaran yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw dan dikerjakan oleh para Sahabat Nabi, Tabiin dan Tabi’i al-tabiin, dan diteruskan hingga sekarang oleh para ulama’. Sehingga ulama’ disebut juga dengan pewaris para Nabi. Dengan ini silsilah (mata rantai hubungan) yang tidak akan putus.
Di Indonesia sendiri, thoriqoh mengalami banyak proses agar memiliki eksistensi dan dapat menjadi landasan spiritual bagi masyarakat Indonesia.
Baca juga:
Sebenarnya membicarakan tarekat tidak bisa lepas dengan tasawuf yang menjadi kegiatan kajian keislaman dan telah menjadi sebuah disiplin ilmu tersendiri. Landasan tasawuf yang terdiri dari ajaran nilai, moral dan etika, kebajikan, kearifan, keikhlasan serta olah jiwa dalam suatu kekhusyuan yang telah terpancang kokoh dalam pendekatan dengan tuhan.
Awal mula lahirnya Thoriqoh yakni Thoriqoh Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah yang menjadi percikan api yang menyulut berkembangnya thoriqoh lain di Indonesia. Thoriqoh-thoriqoh yang berkembang di Indonesia memiliki suatu wadah organisasi yang menaungi. Organisasi tersebut dinamakan JATMAN (Jam’iyah Ahlut Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah). Habib Luthfi bin Yahya adalah pemimpin dari Organisasi tersebut.
Keberadaan thoriqoh di tanah air ini sangatlah banyak. Jika diandaikan sebuah rumah, maka Thariqoh adalah fondasi paling bawah yang mendasari dasar bangunan besar. Jadi sufisme atau dalam islam diberi nama tasawuf, bertujuan untuk memperoleh hubungan langsung dengan tuhan.
Intisari sufisme, adalah kesadaran akan adanya komunikasi rohaniah antara manusia dengan Tuhan lewat jalan kontemplasi. Jalan kontemplasi tersebut, dalam dunia tasawuf dikenal dengan istilah tarekat.
Kita lihat dari tokoh-tokoh thoriqoh, mayoritas dari mereka tak ada yang menentang pancasila. Justru memperkuat penanaman pancasila pada hati masyarakat.
Thoriqoh juga memperkuat kesaktian pancasila dalam melawan radikalisme. Pasalnya, golongan radikalisme tak akan mampu memengaruhi pola pemikiran seseorang penganutnya. Sebab para penganutnya beragama Islam serta memandang Tuhan melalui keyakinan batin. Bukan dari segi rasionalitas.
Salah satu tokoh terpandang dan berpengaruh dalam dunia thoriqoh adalah Habib Luthfi bin Yahya. Beliau sangat masyhur namanya hingga internasional karena kealiman beliau dalam dunia thoriqoh.
Selain itu, rasa nasionalis beliau sangat kuat. Dalam setiap mauidhoh hasanah, beliau selalu menguatkan rasa nasionalisme pada umat. Bahkan, jarang sekali beliau menggembar-gemborkan dalil dari Alquran yang biasanya sering dijadikan metode penyampaian dakwah golongan radikalis.
Baca juga:
Di situlah peran thoriqoh dalam memperkuat rasa nasionalisme dan mempertahankan ideologi pancasila. Sebab Pancasila sudah paripurna. Bahkan, KH. Ahmad Shiddiq pernah berkata, barangsiapa yang mengamalkan pancasila sila pertama dan kedua dengan sungguh-sungguh maka bisa mencapai derajat wali.
Mencapai maqom wali dalam Islam itu tidak sembarangan. Dalam perjalanan untuk mencapai pangkat tersebut, seseorang harus memiliki thoriqoh atau jalan kesanadan ilmu, kejernihan hati, dan keseimbangan hubungan vertikal dengan Allah serta hubungan horizontal dengan sesama manusia.
Relevansi thoriqoh dengan pancasila tercerminkan pada penerapan pancasila seperti penanaman etika, moral serta menjaga kelakuan dari menyakiti sesama. Sudah jelas pada sila kelima yang berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia pasti akan terealisasi jikalau penempuh jalan thoriqoh memiliki penghayatan yang tinggi dalam berpancasila.
- Thoriqoh sebagai Tameng Ideologi Pancasila - 30 November 2019