Tuah Bahasa Indonesia bagi Negeri Ini

Ini berkaitan dengan kenyataan sejarah bahwa bahasa Indonesia yang kemudian dijunjung oleh segenap putra dan putri Indonesia sebagai bahasa persatuan, berasal dari bahasa Melayu. Padahal, bahasa Melayu bukanlah bahasa ibu sebagian terbesar penduduk Indonesia.

Bahasa Jawa adalah bahasa yang memiliki jumlah penutur terbesar. Itu sebabnya adalah wajar jika pada Kongres Pemuda II sebagian terbesar pemuda yang berasal dari suku Jawa merupakan kelompok yang paling gigih menolak bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.

Bahasa Melayu

Mengapa bukan bahasa yang dimiliki suku tertentu saja yang diangkat menjadi bahasa persatuan? Berbagai pertimbangan agaknya telah diperhitungkan dengan masak-masak oleh tokoh pemuda ketika itu. Sebab terlalu riskan dan harus memikul beban yang berat sebagai akibat pemilihan bahasa daerah suku tertentu sebagai bahasa persatuan.

Seandainya ketika itu putusan kongres mengangkat salah satu bahasa daerah sebagai bahasa persatuan, tidaklah mustahil pemuda yang berasal dari suatu daerah yang bahasanya dijadikan bahasa persatuan itu merasa lebih tinggi harkat dan martabatnya dibanding dengan pemuda dari daerah lainnya. Jika demikian yang terjadi, bukanlah persatuan yang akan diperoleh, tetapi justru perpecahan yang muncul. Akhirnya tidak ada pilihan lain untuk menentukan bahasa persatuan, kecuali bahasa Melayu, yang kemudian menjelma menjadi bahasa Indonesia.

Muhamad Yamin yang menjadi sekretaris Kongres Pemuda II menunjukkan bahwa bahasa Indonesia telah ada di Indonesia berabad-abad lamanya dan bukanlah bahasa baru. Karena bahasa Indonesia telah dipergunakan oleh Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Dengan demikian, bahasa Indonesia telah berurat dan berakar dalam pergaulan dan peradaban bangsa Indonesia.,Menurut Muhamad Yamin, persatuan Negara Swiss tidak membutuhkan bahasa yang sama, tetapi dengan ratusan bahasa yang terdapat di seluruh kepulauan Indonesia, bahasa persatuan amat esensial sifatnya.

Bahasa Melayu telah meningkatkan dirinya dalam posisi sebagai bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia telah menjadi salah satu cermin kesatuan bahasa dan bangsa Indonesia. Dengan penuh keyakinan Muhamad Yamin menggambarkannya sebagai lumbung peradaban baru pada masa depan, peradaban Indonesia.

Melalui sumber sejarah berupa prasasti, naskah, atau arsip sejarah, diketahui bahwa sudah sejak dahulu bahasa Indonesia telah digunakan sebagai basantara atau lingua franca antarsuku bangsa. Bahasa Indonesia merupakan bahasa perantara orang-orang yang berbeda-beda latar budayanya.

Dalam berita abad ke-8, lingua franca itu dikenal dengan istilah K’un-lun. Menurut Prof. Dr. Purbacaraka, bahasa K’un-lun itu sebenarnya merupakan bahasa di kepulauan Indonesia yang telah bercampur dengan bahasa Sanskerta.

Baca juga:

Karena sifatnya sebagai lingua franca itulah bahasa Melayu boleh dikatakan mempunyai wilayah penyebaran pemakaian yang luas walaupun tidak seluas sekarang. Berbagai bukti menunjukkan bahwa bahasa Melayu banyak dipakai di daerah-daerah pantai karena penyebarannya dilakukan oleh para pedagang.

Kecuali itu, pada zaman penjajahan Belanda, bahasa Melayu juga sudah digunakan di berbagai surat kabar dan digunakan sebagai bahasa pengantar untuk menyampaikan pelajaran di sekolah-sekolah bumiputra. Demikianlah.

Syukur Budiardjo
Latest posts by Syukur Budiardjo (see all)