
Berkata tentangmu adalah karam
Di tengah semesta yang masih malu-malu
Menerima dan mencintaimu tanpa
Berubah rupa menjadi pelukis
Berkata tentangmu memanaskan hati
Oleh gemuruh hasrat berapi-api
Terbakar bersama waktu lalu hangus
Menyisahkan model yang bukan dari pabriknya
Kali ini harus dimengerti paham
Pergulatan kata pada debu tanah
Memuntahkan corpus tanpa ampun
Ini gila, bukan?
Tapi hadir begitu gegas bersama waktu
Pulang sendiri melepas waktu
Pembawa noktah untuk dikenang
Nama
Pada permulaan waktu bekerja
Untuk paham yang tak kenal asing
Menimbun aku dia dan mereka
Tempat segala kata berteduh
Sedikit ingin menyisahkan noktah
Di tengah gugus kemerdekaan
Membayar utang-utang kata
Pembaptis huruf-huruf buta menjadi aku
Aku bahagia dengan adamu
Sekali melekat tanpa syarat
Itu abadi untuk dikenang
Pada bianglala tempat pandu dihantarkan
Cobalah Mengerti
Hari ini hati dan rasa bertempur
Mencari teduh tempat segala resah
Dan risau meniduri bisa tertusuk bisa katamu
Waktu lelah membawa kabar pada kenang
Yang getir termakan arus zaman
Maaf, bukan jadi soalnya, kan?
Itu sudah jadi musiman bagiku
Saat tabah menemaniku
Yang kesekian kali berkelana di dunia lain
Lalu menepi dengan alasan baru
Menjamu raga yang tak mengenal rasa
Cukup ditimbang lalu biarlah berkelana
Berangkali pahamnya masih tidur
- Tubuh - 25 Oktober 2020
- Siksaan Rindu - 12 Oktober 2020
- Kembali Meramu - 29 September 2020