
Seperti yang Pak Prabowo sering sampaikan, tidak ada ruang bagi perasaan pribadi, untuk kepentingan yang lebih besar.
Nalar Politik – Isu bergabungnya Prabowo Subianto ke dalam Kabinet Kerja Jilid II direspons beragam oleh publik pendukungnya. Terdapat sejumlah dukungan untuknya, tetapi tidak sedikit pula yang merasa kecewa hingga menyinyirinya.
Seperti diketahui, bersama sejumlah tokoh, Ketua Umum Partai Gerindra turut dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Kepresiden di Jakarta, Senin (21/10). Itu dalam rangka pengisian kursi Kabinet Kerja Jilid II yang nanti akan menemani Jokowi melakukan kerja-kerja nyata untuk kepentingan rakyat.
Mencuak kabar, Prabowo akan diberi jatah jabatan sebagai Menteri Pertahanan. Hal itu kemudian dijelaskan panjang lebar oleh Partai Gerindra via akun Twitter-nya. Ia umbar soal pentingnya posisi ini dijabat Prabowo mengingat bidang pertahanan cukup krusial.
“Tugas kita saat ini adalah mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan mengabdi kepada rakyat. Kita adalah benteng terakhir NKRI. Kita harus memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi maupun kepentingan golongan,” kicaunya melalui akun @Gerindra.
“Mau jadi apa bangsa kita? Apakah jadi bangsa merdeka, berdaulat, berdikari sesuai cita-cita pendiri bangsa atau hanya menjadi kacung bangsa lain?” tambah partai berlambang Kepala Garuda ini.
Ia juga menyebut pentingnya swasembada pangan. Pihaknya memberi sinyal komitmen akan menyediakan pangan untuk kemakmuran rakyat.
“Negara merdeka tidak boleh ada rakyatnya yang kelaparan. Negara yang berdaulat tidak boleh ada anak-anaknya yang kurang gizi.”
Pihaknya juga mengetengahkan perlunya menghadirkan sistem pertahanan dan tentara yang unggul. Setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam maupun luar negeri yang mambahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan rakyat Indonesia, ditegaskan harus diwaspadai.
“Tiap jengkal tanah harus dipertahankan. Itulah amanah UU.”
Menjawab Respons Pendukung
Terhadap kicauan tersebut, pendukung Partai Gerindra pun melayangkan respons. Ada yang menyatakan betul 100 persen, tetapi tetap bersikap sebagai oposisi dengan tagar #KamiTetapOposisi walau, katanya, Garuda dililit naga.
“Mungkin perjuangan kita saat ini tidak berada di jalur yang sama. Tetapi percayalah, yang kita perjuangkan adalah hal yang sama,” balas Gerindra.
Terdapat pula pertanyaan seputar check and balance. Bahwa apakah dengan bergabungnya Prabowo ke pemerintahan bisa tetap menjaga marwahnya selaku sosok yang dulu getol mengumandangkan perkara check and balance bagi kelangsungan negeri ini.
“Menjadi mitra pemerintahan bukan berarti fungsi check and balance akan berkurang. Fungsi check and balance tetap akan dilakukan oleh anggota parlemen Gerindra di DPR RI. Yang baik tetap akan didukung, dan yang kurang baik tetap akan dikoreksi.”
Dan, tertuju kepada mereka yang menilai laku Gerindra mengemis-ngemis kekuasaan, pihaknya menjawab begini:
“Yang harus dikasihani adalah orang-orang yang masih mementingkan egonya masing-masing, padahal mereka tahu kondisi permasalahan negara ini sangatlah rumit. Semua pihak harus bekerja sama, saling membantu, dan mengesampingkan egonya masing-masing. Seperti yang Pak Prabowo sering sampaikan, tidak ada ruang bagi perasaan pribadi, untuk kepentingan yang lebih besar.”
Terakhir, Gerindra memastikan, bergabungnya Prabowo ke Jokowi, selama diberikan keleluasaan dan dukungan penuh untuk menjalankan strategi dorongan besar, maka kerja-kerjanya tidak akan gagal sebagaimana pesimisme yang pendukungnya tebar.
“Berikan kami waktu untuk bekerja. Untuk membuktikan bahwa perjuangan kami masih sama, hanya jalurnya saja yang berbeda dari sebelumnya. Waktu akan menjawab semua kekecewaan dan keraguan yang dirasakan oleh para pendukung Pak Prabowo dan Gerindra saat ini.” [tw]
Baca juga:
- Gabung Kabinet Indonesia Kerja, Gerindra Siap Kawal Ekonomi Pembangunan
- Gerindra Adalah Antitesis Pemerintah
- Perilaku Jokowi ke PDI Perjuangan Dinilai Kurang Pantas - 24 November 2023
- Publik Percaya Jokowi Sedang Membangun Politik Dinasti - 23 November 2023
- Keputusan MK Tidak Adil, Hanya Memenuhi Keinginan Gibran Menjadi Cawapres - 13 November 2023