
Nalar Warga – Catatan untuk Penyair Muda Indonesia, kelompok penolak puisi esai Denny JA.
1. Frasa “Sebuah Puisi Esai” di “Atas Nama Cinta” itu adalah penjelas jenis (genre) karya Denny JA. Memang klaim, tapi bukan klaim bahwa Denny JA adalah penggagas pertama genre itu. Hanya penjelas. Sebatas itu.
2. Orang boleh berbeda pandang soal bentuk Puisi Esai, apakah harus begini atau begitu. Jadi, biarkan Denny JA mendefinisikannya begini. Pun silakan untuk Anda jika harus mendefinisikannya begitu. Begini menurut Denny JA, begitu menurut Anda. Tidak masalah. Jangan ada klaim bahwa salah satu di antaranya telah melakukan tindak perusakan sastra dengan mendefinisikannya begini atau begitu. Terserah.
3. Jika benar Program Penulisan Buku Puisi Esai Nasional adalah rekayasa politis Denny JA demi sebuah pengakuan sebagai tokoh sastra, apa masalahnya? Apakah karena Denny JA melulu mengandalkan kekuatan uang? Tidak bolehkah uang digunakan untuk meraih tujuan? Seolah uang itu haram jadi sarana.
4. Tuduhan memanipulasi institusi negara untuk menyukseskan program penulisan itu ternyata baru sebatas dugaan.
Maka maaf, Penyair Muda Indonesia, Petisi Menolak Program Penulisan Buku Puisi Nasional Denny JA itu belum layak saya tanda tangani. Lagi pula, saya bukan penyair muda.😊
___________________
Artikel Terkait:
- Denny JA, Puisi Essai, dan Rumah Bordil
- Sunlie Thomas Alexander Bongkar Kemiskinan Nalar Muhammad Subhan
- Mungkinkah Gerindra Akan Menggeser Posisi PDIP? - 29 September 2023
- Murid Budiman - 1 September 2023
- Budiman Sudjatmiko, Dia Pasti Adalah Siapa-Siapa - 30 Agustus 2023