
Darah dan air mata asin mengaduh pada wajah Tuhan
Keberanian yang sederhana mengantarnya berjumpa denganNya
Sebuah lipat pengabdian yang basah sejenak merasakan pilu di pundak Tuhan
Dan dengan rindu yang tulus saputangannya menjadi pengabdian yang basah
Seperti embun pagi, seperti hujan rahmat yang lembut
Karena dia menghapus sungai darah yang mengalir pada wajahNya
Wajah Tuhan bersinar lagi sebelum teriakan mengantarNya pergi
Dan pada saputangannya ada Tuhan dengan lukisan darah
Yang berwajahs
Ledalero, September 2019
Perihal Rindu
Jika rindu adalah sebuah kecanduan
Izinkanlah aku menulis rindu dalam kata paling miskin
Sebagai tamu yang mewakili hati yang kaya
Ledalero, September 2019
Mengenang Kenangan
Malam ini mengingatkan aku tentangmu
Yang hidup sebagai kenangan seperti kaki air
Tiba-tiba membasahi kepalaku dengan pertanyaan mengapa pergi?
Aku masih di sini memeluk kenangan yang berwajahkan wajahmu
Terasa sesak tatkala tertatap
Mungkin menjadi dingin jadi penawar
Yang kemudian menghabiskan kenangan tentangmu di malam yang lain.
Sebab mencintai berarti memahami yang tak terselesai
Ledalero, September 2019
- Bidadari Terakhir - 20 April 2020
- Surat Cinta untuk Adonai - 20 April 2020
- Ennu - 19 April 2020