Wakil Menteri BUMN

Wakil Menteri BUMN
©JAY/Humas

Nalar Warga – Jokowi mengumumkan dua Wakil Menteri BUMN. Mereka adalah Kartika Wirjoatmodjo dan Budi Gunadi Sadikin.

Yang hebatnya, Jokowi tidak memberi satu Wamen, tapi dua. Itu artinya Jokowi sangat sadar pentingnya peran BUMN pada periode kedua kekuasaannya.

Kartika Wirjoatmodjo menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1996. Kemudian, melanjutkan pendidikan magister di Erasmus University di Rotterdam, Belanda, hingga meraih gelar MBA pada tahun 2001 lalu.

Budi Gunadi Sadikin menyelesaikan pendidikan Sarjana Fisika Nuklir di Institut Teknologi Bandung pada 1988. Mengantongi Sertifikasi Chartered Financial Consultant dan Certified Life Underwriter dari Singapore Insurance Institute pada 2004.

Pada saat dipilih sebagai Wakil Menteri, Kartika adalah Direktur Utama Bank Bandiri, dan Budi Gunadi Sadikin adalah Direktur Utama Inalum Holding. Kedua Wamen sebetulnya dua otak jenius dalam dunia keuangan dan perbankan, yang termasuk langka.

Baik Kartika maupun Budi, keduanya adalah banker termuda yang naik karena prestasi fenomenal. Kartika adalah otak di balik skema financial engineering pembiayaan PT Medco Energy International Tbk dalam aksi akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) senilai US$2,6 miliar pada 2016.

Budi Gunadi Sadikin adalah otak di balik skema financial engineering devestasi saham Freeport Indonesia. Di tangan Budi, Inalum berhasil merebut 51 persen saham Freeport Indonesia. Keberhasilan itu atas kerja keras pemerintah dan Inalum mencari pendanaan untuk membeli saham Freeport.

Skema financial engineering dari aksi akuisisi dengan nilai gigantik yang mereka berdua lakukan itu tanpa melibatkan risiko negara secara langsung sebagai penjamin. Dalam hal pembiayaan akuisisi Newmont, Bank Mandiri yang dikomandani oleh Kartika memberikan solusi pembiayaan.

Dari sejak konsorsium pendanaan sampai kepada exit agar risiko bank sebagai tender jadi nol. Budi mampu menerbitkan Global Bond di Bursa London dengan nilai lebih dari USD 3 miliar untuk pembiayaan akuisisi Freeport oleh Inalum. Skema pembiayaan adalah unsecure bond tanpa jaminan apa pun dari aset Inalum dan negara sebagai pemegang saham.

Baca juga:

Kedua orang ini relatif muda dibandingkan banker sekelasnya. Prestasi mereka terbaik dibandingkan banker yang ada di Indonesia dan Asia. Penempatan mereka sebagai Wakil Menteri tak lebih karena sikap rendah hati yang tidak ingin menonjol dalam dunia politik. Mereka hanya ingin kerja dan mengabdikan skill-nya untuk bangsa dan negara.

Kalaulah tidak ada Dahlan Iskan waktu jadi Menteri BUMN, dua permata ini tidak akan pernah tampil di panggung nasional dan internasional. Kita harus berterima kasih kepada Pak Dahlan yang telah memberikan kesempatan mereka naik cepat sebagai banker BUMN dan mereka bisa membalas kepercayaan negara itu dengan prestasi hebat.

Karena Erick dikenal sebagai pribadi yang berpikir terbuka dan berani mendelegasikan otoritasnya. Bila dua orang hebat membantunya, dia akan berprestasi hebat sebagai Menteri BUMN. Walau di tengah tantangan kelangkaan financial resource dan ancaman resesi dunia sekalipun.

*Salma Brecht

Warganet
Latest posts by Warganet (see all)