
Kutitipkan sebait puisiku pada tabah dan deritamu
Yang masih melekat di ritual menatap kaca jendelaku yang belum kelar dari bulan kemarin
Wanita tanpa tali satu, gincu di bibir, pita di rambut atau alis mata yang dibuat legam supaya menawan
Ritual mentap kaca jendelaku hampir kelar sampai aku menjumpai wanita bulan Oktober dan mengungkapkan bahwa aku merindu di bulan Oktober
Wanita bulan Oktober kutitipkan salamku
“Ora pronobis peccatoribus”
Nenuk, 28/10/18
Memo
Ibu
Tolong kabarkan kepada buah tubuhMu
Bahwa aku merindu di bulan Oktober
Saat sembayang membasahi heningku
Nenuk, 19/10/18
Wanita di Pojok Kamar
Mariam,
Wanita dengan sinar rembulan pada ceruk matanya
Diam di pojok kamarku
Ia ramah setiap kali kami melempar pandang
Sejenak aku berpikir bahwa aku jatuh cinta
Saat kata hatiku patah-patah merapalkan sebait puisi untuknya bila malam tiba
“Ave Maria, gratia plena Dominus tecum
Benedicta tu in mulieribus et benediktus fructus ventris tui Jesus. Amen”
Nenuk, 16/10/18
Vesper
Doa seorang anak untuk ibunya
Saat senja luruh di ceruk matanya:
“Tuhan,
Veronika ibuku
Cepat pulang ya ke kampung
Lihat asap di dapur rumah kita sudah mengepul. Amin”
Mikhael, 28/09/19
- Digitalisasi Sekolah dan Tendensi Cacat Relasi Sosial - 12 September 2021
- Kant, Gagasan Moral dan Pendidikan Karakter - 16 Februari 2021
- Meretas Diskriminasi terhadap Perempuan dalam Praksis Kebebasan Beragama di Indonesia - 6 Februari 2021