
: Mama Erosvita
Wanita tangguh pembuat kopi yang setia
Meletakkan cangkir dari isi hatinya
Dan kopi dari ceruk matanya yang terlampau tabah
Sejak sembilan bulan lalu menyimpul doa buat rahimnya
Wanita yang setia menghidangkan kopi
Pada bekas-bekas telapak tangan yang keriput
Sebab terlampau lama menyisiri rambut kepalamu
Wanita yang membenamkan rindu di dasar kopi saat senja
Dari susut matanya yang hampir senja
Ia masih setia mengamini langkahmu
Semoga anak-anakku masih suka dengan kopi buatanku saat senja
Kalau toh mereka lupa
Tuhan, tolong ingatkan mereka bahwa aku menimbun rindu di dasar kopi
Dan senja adalah bahasa dari raut wajahku yang setia
Mikhael, 12/09/19
Kopi Buatan Inang
: Bunda
Aku dan kopi adalah malam dan Tuhan
Menyeruput pekat kopi
Sampai ludas segala kunang-kunang yang melekat pada dasar kopinya
Malam dari kopi buatan tangan Inang
Dan cangkir kopinya adalah sepi yang bising pada isi kepala
Dilema antara bayang-bayang kunang-kunang dan Tuhan
Inang aku sepi pada kopiku yang hampir dingin
Sudalah aku tuntaskan dulu kopiku dan Tuhan
Mikhael, 16/09/19
Barangkali
Barangkali awan yang menjelma rintik-rintik hujan
Adalah wujud rindu yang menjelma sepi
Saat jatuh di kelopak-kelopak mawar
Barangkali rintik-rintik hujan dan kelopak mawar yang mekar adalah bayang-bayang yang merimbun dari rinai mukamu
Barangkali saat mawar yang mekar pada rintik-rintik hujan
Aku telanjur cemburu
Dan semoga cintamu tidak lekas tiada
Nenuk, 12/03/19
- Digitalisasi Sekolah dan Tendensi Cacat Relasi Sosial - 12 September 2021
- Kant, Gagasan Moral dan Pendidikan Karakter - 16 Februari 2021
- Meretas Diskriminasi terhadap Perempuan dalam Praksis Kebebasan Beragama di Indonesia - 6 Februari 2021