
Nalar Politik – Adalah kewajiban bagi setiap anggota DPR RI untuk senantiasa menyerap aspirasi warga. Dalam bentuk apa pun, aspirasi mereka harus terus menjadi dasar kerja-kerja sebagai wakil rakyat.
Sayangnya, yang terjadi belakangan justru tak mencerminkan. Alih-alih menyerap aspirasi, kebanyakan wakil rakyat malah menjadi malapetaka tersendiri bagi warga. Selain tidak mampu bekerja sesuai koridor, penghamburan-hamburan uang warga, dikorupsi, adalah fakta yang sampai hari ini sukar terbantah.
Hal itulah yang juga sangat dirasakan oleh warga Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Melalui Pak Ali, Bendahara RT 7/RW 6, warga mengharap agar setiap anggota DPR RI bisa bekerja profesional sesuai peruntukan, yakni menyerap aspirasi.
“Pesan kami cuma satu, bantu yang bawah (rakyat) bilamana jadi (anggota DPR RI). Gak ada unsur-unsur lain, cukup segitu saja, menyerap aspirasi warga,” harapnya ke Rian Ernest yang kala itu tengah melakukan blusukan di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (30/8).
Selaku Caleg PSI untuk DPR RI Dapil DKI Jakarta I (Jakarta Timur), blusukan ke warga-warga adalah agenda rutin Rian Ernest. Dan di setiap blusukannya, tak sedikit warga yang memang selalu menaruh harapan besar sebagaimana Pak Ali sampaikan.
“Apa yang kita (anggota DPR RI) punya, ya kita laksanakan. Kalau sudah gak mampu, ya mau bilang apa? Cukup bekerja saja sesuai kemampuan,” harap Pak Ali kembali.
Meski tujuan utama dari blusukan Rian Ernest adalah silaturahmi ke warga-warga, tetapi harapan warga seperti yang Pak Ali utarakan tetap Rian catat sebagai satu aspirasi. Ini jugalah yang nanti akan jadi acuan Rian Ernest sendiri jika kelak lolos dan terpilih sebagai anggota DPR RI.
“Intinya, blusukan ini hanya ingin silaturahmi. Tetapi tidak menutup kemungkinan banyak warga menitip asa seperti Pak Ali. Ya kita harus catat, jadi acuan kerja kita nanti,” terang Rian.
Hanya saja, satu hal yang selalu Rian tekankan ke warga-warga saat blusukan, bahwa dirinya tidak bisa menjamin kepastian akan membantu segala kebutuhan warga. Rian anti berjanji-janji manis. Rian tak mau sekadar memberi harapan palsu seperti pendahulunya.
“Saya anti berjanji-janji belaka di hadapan warga. Yang bisa saya berikan hanya kartu nama berisi kontak pribadi dan alamat. Ini bisa jadi pegangan warga, menghubungi saya secara langsung kapan saja warga mau.”
Dengan cara membagi-bagi kartu nama berisi kontrak pribadi dan alamat itulah Rian berharap warga bisa terbantu dan termudahkan, terutama dalam menyampaikan aspirasinya secara langsung. Tidak hendak menghilang usai kepentingan teraih, melainkan meninggalkan jejak di mana warga bisa menagih amanah yang sudah mereka titipkan ke politisi bersangkutan.
- Ravindra Airlangga Ajak Petani dan Pelaku UMKM Bogor Berorientasi Ekspor - 1 Oktober 2023
- 42 Persen Pendukung Gerakan 212 Memilih Anies - 30 September 2023
- Jika Pasangan Amin Maju, Hanya 16,5 Persen Warga Akan Memilih - 22 September 2023