Saham Sektor Bahan Baku Potensial dalam Sepekan ke Depan

Saham Sektor Bahan Baku Potensial dalam Sepekan ke Depan
©Your Premier Bank

Market News – Seiring normalisasi di sektor perindustrian, saham sektor bahan baku (material dasar) patut dicermati minggu ini. Rendahnya kasus positif Covid-19 belakangan juga akan turut mendorong sektor tersebut.

Tercermin pada angka purchasing managers index (PMI), potensi permintaan akan produk bahan baku datang dari aktivitas perindustrian nasional. Angka PMI Indonesia pada November 2021 cukup ekspansif di level 53,9.

Pada periode perdagangan 20-24 Desember 2021, berikut ini daftar saham sektor bahan baku yang layak disimak. Analisisnya didasarkan pada transaksi sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan pekan lalu, 17 Desember 2021.

  1. PT Sinergi Inti Plastindo Tbk – ESIP

Harga saham ESIP melesat 47 persen di Rp153 per lembar. Tergolong liquid, rata-rata volume perdagangan selama November 2021 mencapai Rp1,2 miliar per hari dengan total 2.681.931 lot.

Kinerja ESIP pada kuartal III 2021 mencatat laba bersih Rp85,1 juta. ESIP telah mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure) Rp21 miliar.

Secara teknikal, saham ini berada pada fase uptrend jangka pendek. Ditutup di atas MA 5 dan MA 20. Stochastic berada pada area overbought dan MACD positif. Resistance di level 160. Cut loss jika break level 120.

  1. PT Surya Eka Perkasa Tbk – ESSA

Melesat 140 persen, harga saham ESSA kini Rp520 per lembar. Rata-rata volume perdagangan Rp20 miliar per hari dengan total 12.984.334 lot.

Kinerja ESSA pada kuartal III 2021 ini mencatat laba bersih Rp116,7 miliar. Angka ini naik dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang masih mencatat kerugian Rp216,8 miliar.

Secara teknikal, sejak 10 Desember 2021, ESSA breakout resistance fase konsolidasi jangka pendek. Ditutup di atas MA 5 dan MA 20. Stochastic di area overbought dan MACD di level positif. Resistance pada level 540 dan support 585. Cut loss jika break 440.

  1. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk – SMCB

Meski harga saham SMCB turun 2 persen ke harga Rp1.660 per lembar, saham sektor bahan baku yang satu ini masih tetap liquid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan Rp2,6 miliar per hari dengan total 333.179 lot, meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat 291.702 atau 14 persen MoM.

Baca juga:

Kinerja SMCB pada kuartal III 2021 berhasil mencatat laba bersih yang naik menjadi Rp459,1 miliar dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat hanya Rp438,5 miliar.

Secara teknikal, SMCB berada pada fase bearish jangka pendek. Stochastic goldencross di area oversold dan MACD pada level negatif. SMCB akan menguji resistance di level 1680. Jika berhasil breakout, resistance berikut yang akan diuji adalah level 1710. Cut loss jika break 1645.

  1. PT Bumi Resources Minerals Tbk – BRMS

Harga saham BRMS melesat 44 persen pada Rp118 per lembar. Tergolong liquid di pasar, rata-rata volume perdagangan Rp62 miliar per hari dengan total 123.354.074 lot.

Kinerja BRMS hingga kuartal III 2021 ini tercatat positif. Realisasi pendapatan naik menjadi US$8,23 juta dari yang sebelumnya tercatat US$4,17 juta. Laba bersih juga tercatat naik menjadi US$6,16 dari sebelumnya tercatat hanya US$2,42 juta.

Secara teknikal, BMSR mencoba untuk rebound dari fase downtrend jangka pendek. Berhasil breakout resistance BRMS sejak 6 September 2021 berada dalam fase uptrendnya, selalu membentuk higher high dan higher low. Stochastic di area netral dan MACD di level positif. Resistance terdekat pada level 120. Cut loss jika break 112.

  1. PT Barito Pasific Tbk – BRPT

Harga saham BRPT masih terkoreksi 19 persen pada Rp895 per lembar. Tergolong liquid, rata-rata volume perdagangan Rp58 miliar per hari dengan total 12.758.936 lot.

Pada kuartal III 2021, kinerja BRPT mencatat laba bersih Rp1,43 triliun. Angka ini naik signifikan dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat hanya Rp168,4 miliar.

Secara teknikal, BRPT mulai rebound dari fase downtrend jangka pendek. Berhasil breakout level resistance. Bergerak konsolidasi dengan stochastic di area oversold dan MACD di level negatif. Ditutup di bawah MA 5 dan MA 20. Makin menarik ketika berhasil breakout resistance pada level 935. Cut loss jika break 885.

  1. PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk – BMSR

Harga saham BMSR melesat 317 persen pada Rp334 per lembar. Rata-rata perdagangan Rp1,7 miliar per hari dengan total 1.585.424 lot, meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat 163.850 atau 867 persen MoM.

Laba bersihnya pada kuartal III 2021 naik Rp44,7 miliar dari yang sebelumnya pada periode yang sama di tahun lalu Rp3,1 miliar.

Baca juga:

Secara teknikal, BSMR berada pada fase uptrend jangka menengah. Ditutup di atas MA 5 dan MA 20. Stochastic deadcross di area overbought dan MACD pada level positif. Resistance pada level 344 dan support 310. Cutloss jika break level 300.

  1. PT Aneka Gas Industri Tbk – AGII

Saham AGII melesat 74 persen pada harga Rp1.725 per lembar. Rata-rata volume perdagangan Rp8,4 miliar per hari dengan total 1.237.385 lot.

Kinerja AGII pada kuartal III 2021 tercatat memiliki laba bersih yang naik menjadi Rp172,4 miliar dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat hanya Rp29,5 miliar.

Secara teknikal, AGII berhasil breakout resistance sideways jangka pendek. Ditutup di atas MA 5 dan MA 20. Stochastic berada pada netral area dan MACD positif. Resistance pada level 1825. Cut loss jika break 1655.

  1. PT Kapuas Prima Coal Tbk – ZINC

Harga saham ZINC masih terkoreksi 44 persen pada Rp103 per lembar. Rata-rata volume perdagangan Rp85 per hari dengan total 151.745.513 lot, meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat 136.980.717 atau 10 persen MoM.

Kinerja ZINC pada kuartal III 2021 mampu mencatat kenaikan laba bersih menjadi Rp66,3 miliar dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya Rp27,7 miliar.

Secara teknikal, ZINC berada dalam fase bearish jangka menengah. Ditutup di bawah MA 5 dan MA 20. Stochastic goldencross bergerak ke atas dan MACD positif. Akan menarik jika ZINC ini breakout 115. Cut loss jika break level 100.

  1. PT Suparma Tbk – SMPA

Harga saham SMPA melesat 131 persen pada Rp735 per lembar. Rata-rata volume perdagangannya Rp2,1 miliar per hari dengan total 931.010 lot, meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat 132.093 atau 604 persen MoM.

Kinerja SPMA sepanjang kuartal 2021 berhasil mencatat laba bersih yang naik Rp188,2 miliar dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya tercatat Rp83,6 miliar.

Secara teknikal, sejak 29 Oktober 2021, SPMA mulai masuk ke fase bullish jangka pendek. Ditutup di atas MA 5 dan MA 20. Stochastic di area overbought dan MACD pada level positif. Resistance di level 805 dan cut loss jika SPMA break level 645. [as]

Baca juga: