
Nalar Politik – Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sudah dekat. Makin ke sana, stabilitas negara tampak makin goyah saja. Salah satu sebab utamanya adalah maraknya permainan isu SARA yang melingkupinya.
Hal itu sebagaimana diterangkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyono. Sehingga, dalam rangka meredam isu-isu yang mengancam stabilitas negara, ia pun menyarankan Presiden Jokowi agar mempertimbangkan Prabowo Subianto sebagai calon wakil presidennya di Pilpres 2019 ke depan.
“Kalau boleh saran, kita harus lihat sekarang. Jokowi harus bisa membuat stabilitas keamanan. Ancaman itu banyak di era dia. Seperti ancaman SARA. Bisa ngambil dari kader TNI,” terang Arief dalam satu sesi diskusi Kopi Politik bertajuk 2019, Jokowi dengan Siapa? Di Mata Aktivis di Jakarta, Sabtu (3/3/2018).
“Kalau Pak Prabowo kan sudah TNI, jadi tidak usah diragukan (jadi cawapres Jokowi),” sambungnya sebagaimana dilansir merdeka.com.
Meski menilai Ketua Umum Partai Gerindra itu layak dampingi Jokowi, tetapi pihaknya tetap akan mengusung Prabowo sebagai calon presiden—tandingan Jokowi. Seperti saran yang diberikan ke Jokowi, ia juga kini tengah mengusahakan mencari calon pendamping yang bisa saling menguatkan ketika memimpin nanti.
“Tapi saya yakin Prabowo akan maju jadi Capres dan tidak akan bersama Jokowi,” tegasnya.
___________________
Artikel Terkait:
- SMRC: Kinerja Presiden Jokowi dan Calon Presiden 2024 - 28 Maret 2023
- Ganjar Pranowo Unggul di Internet dan Media Sosial - 4 Maret 2023
- Orang NU Lebih Pilih Ganjar yang Nasionalis daripada Anies yang Islamis - 2 Maret 2023