
Aku rindu melihatmu bangun pagi, ditemani suasana alam khas dengan nyanyian merdunya
Rindu mencium aroma udara pagi, dengan suhu dingin Ranu Kumbolo lalu kau datang dengan secangkir kopi
Rindu berada di sampingmu, di ketinggian 3676 MDPL lalu melihat sunrise dengan khidmat, hingga jantung kita berdegup seirama
Rindu saat kau mengeluh kepadaku karena berjalan terlalu jauh, lalu kita beristirahat di bawah pohon rindang
Rindu saat melihat wajahmu, yang kelelahan, tetap cantik alami meski dibasahi air kelelahan
Rindu saat bersamamu, mengisi nutrisi jiwa dengan kesederhanaan yang ada
Aku rindu kepadamu, kepada kekasih yang diciptakan seperti proses penciptaan Ranu Kumbolo, Segara Anak, dan Danau Tanralili. Diciptakan tuhan senatural mungkin.
Rinduku ini membuatku terbangun dari mimpi yang terbuat dari ekspektasi dan tak pernah bersetubuh dengan realitas. Bahwa kau hanya harapan tergantung dalam angan.
*Lihat sajak-sajak menarik lainnya dari Muchsin Fadly
- Menuju Generasi Emas - 1 Mei 2019
- Kapital - 3 September 2018
- Aku Rindu - 6 Juni 2018