Andrina

Andrina
©Kompasiana

Wahai Andrina, wanita idamanku
Berapa lama lagi engkau menutup hatimu terhadapku?
Sudah sejak aku berpacu pada cintamu, aku menunggu
Dan engkau tak kunjung membuka hatimu terhadapku

Kini hatiku ingin meramu cintamu
Masakah engkau membiarkannya begitu saja?
Tidakkah engkau peduli dengannya?

Aku bahkan tak peduli engkau berkata apa dan berbuat apa untuk mendapatkan cintamu
Aku ingin engkau tahu betapa aku menginginkanmu, sehingga sedikit pun hariku bersamamu tak ingin kulewatkan
Entah apa yang membuat hatimu begitu tertutup padaku
Adakah yang lain sehingga sedikit pun tak engkau pedulikanku?
Apakah tak cukup aku mengabdi pada katamu?
Atau masih kurang dengan semua yang telah kuberikan padamu?
Kenapa sedikit pun engkau tak melirik cintaku?

Andrina
Tak sedikit hariku memujimu
Tak sedikit sajakku menyebutmu
Dalam doaku pun tak henti-hentinya aku memintamu
Masakah semuanya belum cukup, adakah aku dalam hatimu?

Mencintaimu dengan Caraku

Mencintai hujan adalah caraku untuk menutup air mata kesedihan
Mencintaimu adalah caraku untuk menemukan kasih
Mencintai matahari adalah caraku untuk menghangatkan tubuhku yang rapuh
Mencintaimu adalah caraku untuk memilikimu

Caraku mencintai hujan tak seperti mencintaimu
Caraku mencintai matahari tak seperti mencintaimu
Caraku mencintaimu tak seperti cara mereka mencintaimu
Aku mencintaimu dengan caraku

Perihal Mencintai

Mencintai bulan
Mengajarkanku untuk bertahan dalam kenikmatan dan keindahan sementara
Karena suatu saat dia datang kemudian pergi tanpa meninggalkan jejak

Mencintai matahari
Mengajarkanku untuk bertahan dalam panasnya tantangan untuk memilikimu
Dan aku sadar, suatu saat dia akan menghilang karena ditelan dinginnya malam

Mencintai kamu
Mengajarkanku untuk belajar menemukan kasih dan sayang
Karena aku tahu dalam kamu ada segudang kasih dan sayang

Aku tahu mencintai bulan itu indah
Tapi, aku tak mau keindahan itu sementara
Aku tahu mencintai matahari itu menarik
Tapi, ku tak mampu bertahan dalam kegersangan harapan
Aku hanya ingin mencintaimu
Yang keindahannya kumiliki sampai aku tak mampu memilikinya lagi
Yang menghujaniku ketika aku berada dalam kegersangan harapan

Aku Selalu Cemburu

Aku selalu cemburu pada bulan
Yang sering kali kau hujani dengan pujian
Yang keindahannya selalu kau dengungkan
Padahal ia datang kemudian pergi tanpa meninggalkan pesan untukmu

Aku selalu cemburu pada cermin
Yang selalu kau hujani dengan tatapan
Yang menatap setiap lekukan tubuhmu tanpa berkedip
Padahal ia tidak pernah mendengar dan menemanimu
Ketika kepedihan dan kesedihan melandamu

Aku selalu cemburu dengan dia
Yang sering kali kau agung-agungkan
Yang namanya selalu kau ceritakan
Padahal dia telah membuatmu menangis berulang kali

Andai

Andai
Kau masih seperti dulu
Yang penuh dengan kesetiaan
Ku takkan biarkan kau pergi

Andai
Kau masih mengasihiku
Dengan caramu yang dulu
Ku takkan biarkan harapanku pupus

Andai
Kau masih mencintaiku
Dengan segenap jiwa ragamu
Ku takkan biarkan rasa ini pergi

Andai
Pelukanmu
Masih sehangat dulu
Ku takkan biarkan tubuh ini jatuh dalam pelukan mereka

Jordi Sahat
Latest posts by Jordi Sahat (see all)