
Hembusan angin malam menyayat kulit
Sinar lampu kamar menampar pipi
Di luar, gonggongan anjing terus berpencar
Di balik rumah bordil berdasi
Di bawah produk asing yang menyetubuhi negeri
Aku melamun, mendengar
Di samping bilik tembok kayu, cerita seorang teman menghancurkan gendang telingaku
Cerita tentang acara perbudakan dan pembodohan
Yang dilaksanakan dengan dalih pelestarian kesenian dan eksistensi kebudayaan
Dan mirisnya, hati yang tersayat
Betawi dijadikan incaran
Untuk kepentingan personalnya dalam kandang babi penguasa
Tentang pola permainan dan prosedural kebohongan
Yang semua dimasukkan dalam proposal dana jilatan
Di antara dua kamar tempat persetubuhan palsu
Aku murka
Mendobrak pola pikir manusia yang dibodohi oleh anjing-anjing penuntun
Dengan berani aku berteriak
Hey, bangunlah kalian dari mimpi persetubuhan
Sadarlah dan lihatlah rantai yang melilit leher kalian
Kalian jangan mau dituntun
Kalian yang seharusnya menuntunnya
Jika anjing itu menggonggong atau sekalipun menggigit
Kalian harus berani memukul kepalanya agar terlepas dari gigitannya
Kalau pun anjing itu masih menggigit saja
Kalian harus mengambil golok untuk membunuhnya
Agar terlepas dari jeratan rantai dan gigitan rabiesnya
Ingatlah
Itulah bentuk keindependenan kesenian dan kebudayaan
Dan itulah semangat keberanian Betawi
___________________
*Klik di sini untuk membaca sajak-sajak lainnya.
- Presidentil - 8 Februari 2018
- Aku dan Kau (Puisi) - 8 Februari 2018
- Keluh Seorang Anak pada Ibunya - 11 Agustus 2017