Di sini, hanya ada beranda dan aku
Sudah beberapa kali aku harus menunggu
Selebihnya waktu yang menjawab
Tentangmu yang diam selepas pertemuan akhir dari yang sesudah dan sebelumnya
Adakah sekali lagi alasan meneguk di bibirmu
Rahasia paling puitis setelah selamat tinggal menodai bibirmu?
Barangkali kecewa menjadi perihal membosankan
Setelah aku tahu apa itu rasa sakit
Atau sebuah pertengkaran kemarin dan kemudian
Setelah sebuah jawaban yang menyakinkan; semuanya baik-baik saja
Ketika kau hilang dari arah terjauh, dari luas waktu
Adakah kau menyadarinya?
Di sini hanya ada beranda dan aku
Larantuka, 2019
Koruptor yang Pengertian
Setelah hitam segelas kopi di beranda rumah suatu pagi
“Bu, kurangi belanjaanmu, ya?”
“Lho, memangnya kenapa, pak?”
“Kita harus berbagi, bu. Soalnya benar bunyi sila kelima bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan keadilan sosial bagi seluruh kaum penguasa.”
Leworahang, 2019
Senja yang Hilang di Tikungan Rumahmu
Semoga di senja hari ini mendung mau singgah sesaat di matamu, supaya seluruh isi kepalamu dicuri oleh kenangan masa lalu ketika kau sedang mendinginkan bibirmu dengan secangkir kopi luruh setelah itu.
Sebab untuk melembabkan hati dan menyeka tunas dari dalam lumbungmu, diperlukan mata yang lebih setia dari masa lalu seperti kau mendekatinya ketika gerimis pertama menyentuh dahimu. Kau memilih menjadi malam agar satu-satunya kemungkinan yang tersisa entah mawar atau kamboja adalah dia yang selalu kau kagumi.
“Aku ingin pulang.”
Pernah suatu malam kau terjaga setelah mimpi mengusikmu pada mobil-mobil pejabat yang lalu-lalang mencari suara dengan menjual kebohongan. Dengan tatapanmu yang nyaris pecah, kau memeluk bantal dengan gerangan yang tidak kau lakukan sebelumnya.
“Jangan pikirkan aku.” Tiba-tiba suara anak kecil muncul di kepalamu.
Kau membayangkan wajah ibu yang menangis di kamar setelah senja hilang di tikungan rumahmu usai orang membawa ayahmu pergi dengan sejumlah rupiah yang kau nikmati dengan secangkir kopi setelah senja tiba.
- Bidadari Terakhir - 20 April 2020
- Surat Cinta untuk Adonai - 20 April 2020
- Ennu - 19 April 2020