
Nalar Politik – Entrepreneur kebencian, yakni orang-orang gemar memproduksi hingga menyebarkan amarah berbentuk ujaran kebencian serta hoaks, ternyata sering menjadikan kaum perempuan sebagai targe tutamanya. Hal ini disampaikan Ketua Umum PSI Grace Natalie di Festival 11 Surabaya, Jawa Timur.
“Perempuan sering kali menjadi target para entrepreneur kebencian,” tegas Grace melalui pidato bertajuk Keadilan untuk Semua, Keadilan untuk Perempuan Indonesia, Selasa (11/12).
Grace sendiri mengaku sebagai orang yang juga pernah menjadi sasarannya. Beberapa bulan lalu, sebuah akun Instagram menyebar fitnah keji. Ia mengatakan Grace pernah melakukan hubungan terlarang dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Ia pikir saya akan mundur karena tekanan fitnah keji itu. Saya tantang ia memberikan bukti, dan hasilnya akun itu justru tutup.”
Di bulan yang sama, November 2018, setelah Grace berpidato tentang penolakannya atas perda berbasis agama (Perda Injil atau Perda Syariah), lagi-lagi para entrepreneur kebencian menyerang sisi personalnya.
“Di grup WhatsApp dan media sosial lainnya, beredar foto saya yang telah diedit dan dipalsukan. Seolah-olah saya telanjang, sambil diberi komentar merendahkan. Wall saya dibanjiri komentar menyakitkan: Grace itu aslinya perek yang terjun ke dunia politik. Politik, kalau ditangani pelacur, habislah sudah. Masih ada ribuan serangan lain yang terlalu kasar dan kotor, sehingga tidak patut saya sampaikan di sini.”
Grace pun bertanya ke hadirin bagaimana perasaan mereka ketika hal yang sama menimpa dirinya.
“Apakah Bro dan Sis rela jika foto yang dimanipulasi dan diedarkan itu adalah ibu yang sangat Bro dan Sis sayangi? Apakah kalian akan diam jika foto itu adalah kakak atau adik perempuan yang sangat kalian cintai?”
Banyak yang Mengalami
Hal yang sama ternyata juga dialami oleh caleg PSI dari Dapil Sumut III, Dara Adinda Nasution. Dara, melalui tulisannya di harian The Jakarta Post, membeberkan praktik pelecehan atas diriya.
“Ia dihina sebagai pelacur, diminta melepaskan hijabnya karena ditutuh sebagai kamuflase,” lanjut Grace.
Kawan lainnya, yakni Susy Rizky, Caleg PSI dari Jabar VI, dikabarkan nomor teleponnya disebar di grup laki-laki iseng, sebagai perempuan bayaran. Setahun terakhir, ia memblokir enam ribu nomor telepon yang mengganggu dirinya setiap malam.
“Itulah risiko yang perempuan hadapi, ketika masuk ke politik, dan berani menyuarakan pendapat.”
- Ravindra Airlangga Ajak Petani dan Pelaku UMKM Bogor Berorientasi Ekspor - 1 Oktober 2023
- 42 Persen Pendukung Gerakan 212 Memilih Anies - 30 September 2023
- Jika Pasangan Amin Maju, Hanya 16,5 Persen Warga Akan Memilih - 22 September 2023