
Nalar Politik – Presiden pertama Indonesia, Soekarno, terus mengabadi dengan pesan-pesan revolusionernya. Salah satu pesan yang sampai hari ini masih diingat orang adalah soal persatuan bangsa Indonesia.
Pesan tersebut disampaikan Soekarno dalam sambutannya di sidang kabinet 15 Januari 1966, Istana Merdeka, Jakarta. Ia menegaskan bahwa persatuan bangsa adalah suatu keniscayaan.
Soekarno meminta masyarakat Indonesia untuk tidak saling bertikai terkait perbedaan pandangan dalam hal apa pun.
“Bangsa harus menjadi bangsa yang kuat dan besar. Oleh karena itulah belakangan ini selalu saya menangis, bahkan donder-donder, marah-marah. He, bangsa Indonesia, jangan gontok-gontokan!” kata Soekarno.
Ia juga mengutip pendapat sejumlah tokoh tentang pentingnya persatuan bangsa. Soekarno menyitir ucapan Arnold Toynbee yang menyatakan:
“A great civilization goes down unless it destroy itself from within (Sebuah peradaban besar tidak pernah runtuh kecuali dihancurkan oleh bangsanya sendiri).”
Selain itu, pernyataan Abraham Lincoln turut menjadi warna tersendiri dalam pidato-pidatonya:
“A nation divided against itself, cannot stand (Sebuah negara yang terpecah tidak akan sanggup berdiri tegak).”
Baca juga:
- Diplomasi dan Politik Luar Negeri Indonesia Masa Pemerintahan Soekarno
- Mencari Soekarno yang Hilang Selama Pandemi
Karena itulah, tegas Soekarno, pertahanan terbaik adalah persatuan.
“Mana ada bangsa yang bisa bertahan jika terpecah belah di dalamnya?”
Sekadar mengenang, 121 tahun lalu atau tepatnya pada 6 Juni 1901, Soekarno lahir. Juni tak hanya menjadi bulan kelahirannya, tetapi juga menjadi bulan lahirnya Pancasila hingga menjadi bulan wafatnya, 21 Juni 1970.
- Ridwan Kamil Menghambat Suara Prabowo dan Anies di Jawa Barat - 27 Januari 2023
- Penasaran dengan Twitter Blue? Inilah 7 Fitur Andalannya - 27 Januari 2023
- Pengaruh Presiden Jokowi terhadap Basis Dukungan PDIP dan Ganjar Pranowo - 23 Januari 2023