
Kupahat langit dengan ujung angin
Gambar lentik matamu bersatu di kelip bintang
Cinta lunglai tersiram rayuan
Kupasrahkan seluruh hati pada garis senyum
Cintaku teramat gelora
Rentak berontak buhul pengikat
Aku telah gelap mata batin
Khayal meraja rejam jiwa
Kan kujemput paksa ragamu
Meski kau di lingkup langit
Perih rindu pecut hasratku
Biarkan aku tetap berandai
Hingga hangus nadiku
Di buncah bara aku tak ngeri
Ketakutanku hanya satu
Bila aku terbangun dari lelap
Maka selesailah mimpiku
Sedang cinta masih panas gelora
Aku tak akan menghentikan
Imajinasiku di pahatan langit
Tetap kulukis sosokmu
Lelah dalam Hampa
Malam masih menyelimuti hari
Kesunyian masih menemani jiwa
Hampa terasa dalam hidup ini
Seolah raga tak bermakna
Lelah kini aku coba berdiri
Bangkit dan berjalan tertatih
Hari-hariku lalui tanpa dirimu
Keraguan tentangmu sudah terjawab
Cerita dirimu hanya sebatas asa
Biarkan diri ini larut dalam kesunyian
Hingga menanti fajar yang datang menerangi hati
Lelah dalam hampa menghantui hariku
Bersama jiwa sunyi yang menemani
Kubiarkan bermain dalam kalbu ini
Hingga aku bisa tersenyum kembali
Jika masih ada rasa yang tersisa untuk kita
Raihlah jemariku kembali
Peluk aku esok hari
Agar jiwaku tak menjadi sepi
Hatiku tak mati
Mari bersama rajut asa yang sudah terlewati
Musnah dalam Rasa
Bayangmu sempurna menyesaki lamunan
Elegi rindu pun kian meraup hati
Lalu sekelebat mata indahmu menghadirkan ketajaman
Oleh pendaman dendam terpicu amarah
Kuharap berhentilah sesaat meludahiku
Jarak antara kita terhalang ego tinggi
Aku dengan keakuanku
Dan kamu dengan keangkuhanmu
Lantas hantaman keras kian merobek rasa yang ada
Ke mana rasa kita akan melabuh damai
Atau terputus oleh amarah
Aku Paham
Aku
Aku berdiri dan bersandar di tembok ini
Memahami setiap isi bait yang kutemui
Ternyata tak bisa kumengerti
Hanya bisa melihat dan membacanya
Aku
Aku memang jalang dan tak berharga diri
Yang selalu mengusik diri
Menimba dengan sayatan mimpi
Aku
Aku tercoreng ke lembah itu
Dan aku terlihat menjadi inti diri
Menjadi rapi di waktu yang sunyi
Dan aku menjadi sunyi di setiap waktu
Karena aku padam ditiup sunyi
Alunan Merdu
Alunan nada beradu indah
Menyapa rasa melawan gundah
Tenteram, tenang, pun teduh
Membawa ilusi untuk berlabuh
Dipukul bersuara merdu
Dipetik meredam rindu
Ciptakan melodi mengalir candu
Membawa akal bersama lagu
Rumpun suara terdengar dikara
Mengurai cerita dengan rangkaian kata
Suara lugas namun tegas terdengar
Senandung juwita manjakan indra
Sepenggal kata yang merampas makna
Mengimbangi lara dengan suara
Menutup kelabu bersama merdu
Menyita raga mengikuti lagu
Tetaplah melanglang buana mengikuti lagu
Selamat mengalun dengan syahdu
Wahai bait bersajak merdu
- Ketika Para Seniman Masuk dalam Panggung Politik - 28 Juni 2023
- Tentang si Enu dari Kutub Utara - 2 Februari 2023
- Kata Hati - 22 Januari 2023