
Makanya, ketika Gus Yahya ‘mengenalkan’ Islam Nusantara, Islam ala NU yang rahmatan lil ‘alamin, Islam sebagai rahmah, mereka sangat-sangat tertarik. Karena mereka juga sejatinya ingin damai. Mereka juga ingin hidup tenteram dan tidur nyenyak.
Nalar Warga – Semenjak 1940-an sampai sekarang, Palestina telah dan terus berjuang melawan Israel. Berjuang via diplomasi maupun dengan senjata, bahkan intifada.
Palestina dibantu oleh banyak negara Arab. Tapi selalu kalah. Tanah Palestina semakin habis, dicaplok Israel.
Israel adalah negara super pekok, tapi memang menangan, baik dalam hal persenjataan maupun diplomasi dan lobi internasional. PBB saja tidak dianggap sama Israel.
Jadi, setelah upaya diplomasi dan peperangan yang dilakukan selalu gagal, sekarang Gus Yahya Cholil Staquf mengupayakan diplomasi yang berbeda dengan yang sudah-sudah. Gus Yahya menawarkan ‘Rahmah’ sebagai solusi.
Semenangan apa pun Israel, mereka juga ternyata merasakan kegamangan. Mereka merasa selalu terancam oleh umat Islam. Karena menurut mereka, Nash Alquran memang ‘mengancam’ mereka, akan menghabisi mereka.
Makanya, ketika Gus Yahya ‘mengenalkan’ Islam Nusantara, Islam ala NU yang rahmatan lil ‘alamin, Islam sebagai rahmah, mereka sangat-sangat tertarik. Karena mereka juga sejatinya ingin damai. Mereka juga ingin hidup tenteram dan tidur nyenyak.
Maka kemudian PM dan Presiden Israel menghendaki bertemu dengan Gus Yahya dan rombongan. Meski awalnya tidak ada agenda pertemuan itu. Ya, mereka yang meminta, bukan Gus Yahya yang meminta-minta.
Lihat: Yahya Cholil Staquf: Saya ke Israel atas nama Kegelisahan dan Kesedihan
Banyak pihak yang meremehkan upaya Gus Yahya ini. Wong beliau datang, ya, hanya atas nama pribadi. Rombongan hanya bertiga. Tidak atas nama NU dan tidak atas nama Pemerintah Indonesia.
Tapi, seremeh apa pun, Gus Yahya telah menyampaikan pesan damai itu, langsung di hadapan mata mereka! Tidak dari kejauhan dengan spanduk-spanduk atau hanya berupa ajakan boikot produk Amerika.
Sekecil apa pun, ini adalah upaya, adalah perjuangan untuk Palestina dan perdamaian dunia seluruhnya.
Apakah pasti berhasil dan tidak sia-sia? Wong bikin mie instan saja mesti digodog dulu kok.
Mari kita tunggu. Sejarah nanti yang akan membuktikannya. Semoga saja tidak segagal usaha-usaha yang telah dilakukan sebagian saudara-saudara kita, yang hanya dema-demo dan boikat-boikot saja.
Boleh Anda tidak setuju dengan upaya ini. Boleh Anda memperjuangkan kedamaian dunia dengan cara yang berbeda. Tapi, jika ketidak-setujuan Anda sampai melecehkan Kiai kami, apalagi sampai menghina NU sebagai sarang antek Yahudi, Anda akan berhadapan dengan kami, Santri-Santri NU!
Sejarah telah membuktikan, NU adalah ormas tua yang ikut melahirkan negara ini, sekaligus berkali-kali ikut menumpahkan darah dalam mempertahankan NKRI, melalui komando para Kiai! Jadi, jangan coba-coba, Sri!
___________________
Artikel Terkait:
- Kunjungan Wantimpres Yahya Staquf ke Israel Kontrapoduktif dan Cacat Moral
- Islam sebagai Rahmah, Tawaran Gus Yahya untuk Perdamaian Dunia
- Murid Budiman - 1 September 2023
- Budiman Sudjatmiko, Dia Pasti Adalah Siapa-Siapa - 30 Agustus 2023
- Mereka Lupa Siapa Budiman - 28 Agustus 2023