Isu Reshuffle Kabinet Dinilai Jadi Ajang Jokowi Cari Penerus untuk 2024

Isu Reshuffle Kabinet Dinilai Jadi Ajang Jokowi Cari Penerus untuk 2024
©Okezone

Nalar Politik – Santernya isu reshuffle kabinet Indonesia Maju terus berembus di Istana Negara. Kabarnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan merombak jajaran menterinya hari ini, 15 Juni 2022.

Menurut Gurus Besar Universitas Padjajaran (Unpad) Muradi, isu reshuffle kabinet tersebut merupakan ajang Jokowi mencari sosok pengganti di Pemilu 2024. Presiden dua periode itu dinilai ingin program pembangunannya diteruskan oleh orang-orang baru yang bisa dan tepat.

“Dari reshuffle ini kita bisa membaca arah politik Jokowi di 2024. Karena bagaimanapun Jokowi ingin yang menggantikannya itu jadi estafet untuk bisa melanjutkan yang sudah dia lakukan,” kata Muradi seperti dilansir detikJabar (14/6).

Muradi menjelaskan, Jokowi saat ini sudah tidak terbebani faktor politik lagi untuk menentukan siapa jajaran menteri baru di kabinetnya nanti.

Jokowi, menurutnya, hanya ingin beberapa programnya yang tertunda selama masa kepemimpinannya bisa segera diselesaikan menjelang akhir jabatannya sebagai Presiden.

“Sekarang Jokowi sudah nothing too lose. Dia ingin targetnya tercapai sehingga lebih mementingkan menyelesaikan programnya ketimbang menjaga irama dengan yang lain,” tambah Muradi.

“Saya melihat, sekarang Pak Jokowi sudah bukan lagi buat menjaga irama di internet, tapi menyelesaikan targetnya,” lanjut Muradi.

Selain itu, Muradi berpendapat akan ada beberapa nama besar yang bakal dievaluasi Jokowi. Hal ini mengingat isu PAN bergabung dengan kabinet makin menguat.

Baca juga:

Adapun beberapa tokoh yang bakal dievaluasi, di antaranya: nama-nama menteri yang diisukan sibuk nyapres hingga nama menteri sekaliber Moeldoko.

“Kan ada isu bakal ada orang besar yang kena reshuffle karena dianggap kurang cakap. Bisa saja Moeldoko, misalnya. Pandangan saya 6 bulan terakhir ini kinerjanya (Moeldoko) juga kan enggak terlihat. Termasuk soal isu menteri yang sibuk nyapres, itu bisa jadi evaluasi,” kata Muradi.

Terlepas siapa sosok yang akan ditunjuk nanti, Muradi berpendapat bahwa reshuffle ini untuk kebutuhan Jokowi mencari penerusnya di 2024.

“Karena kan balik lagi, reshuffle itu hak prerogatif Presiden,” tambah Muradi.

Terlebih jika PAN mendapat jatah kursi kabinet, maka arah politik yang diinginkan Jokowi nantinya akan makin bisa terkuak.

“Orang-orang yang dipilih ini akan mencerminkan pola estafet yang Jokowi mau lakukan di 2024,” pungkasnya.

Baca juga: