Jakartans Kecewa, Kepemimpinan Anies Baswedan Tak Sesuai Harapan

Jakartans Kecewa, Kepemimpinan Anies Baswedan Tak Sesuai Harapan
Ilustrasi Ist.

Nalar Politik – Melalui akun Twitter @rianernesto, Rian Ernest membuka jajak pendapat tentang kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Khusus tertuju untuk warganet Jakartans, ia berusaha menarik opini publik guna mengetahui Jakarta kini dan masa depannya.

“1 tahun 4 bulan @aniesbawedan menjabat. Apakah terasa dampak kerjanya?” kicau Rian. “Jakartans, please share opini kalian. RT, ya.”

komentar Jakartans pun membanjiri akun Caleg DPR RI Dapil DKI 1 Jakarta Timur tersebut. Terdapat ratusan balasan seputar fakta mengecewakan Ibu Kota pasca Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“JPO (Jembatan Penyebarangan Orang) doang. Sisanya gak ada. Ada izin yang bisa kita urus online, sekarang malah harus offline. Lho kok ini mundur?” kicau @ajipra.

@kevinkhs, meski bukan warga DKI Jakarta, turut merasakan kemunduran Ibu Kota, terutama jika ia membandingkannya dengan masa Ahok.

“Saya bukan orang Jakarta, tapi sering ke Jakarta. Dulu, 2018, saya hampir tiap minggu ke Jakarta, turun di St. Tanah Abang. Zaman Ahok, semua di Tanah Abang tertata rapi. Ketika Anies menjabat, semua kembali seperti dulu: semrawut, acak-acakan, macet. Hadeh. Untuk bukan warga DKI.”

Nada yang sama @wilfrinia ungkapkan. “Kebersihan lingkungan yang dulu baik,” nilainya, “sekarang jauh berkurang… Pembuatan IMB dan fasilitasnya lambat dan bertele-tele. Dulu cepat, dan petugas selalu ada. Sekarang?”

“Saya juga warga Pasar Minggu. Angkot-angkot yang ngetem di sana, sekarang udah nggak pakai malu-malu lagi. Kasihan sama orang-orang Dishub DKI Jakarta yang ngatur lalin di sana dicuekin, dipandang sebelah mata. Zaman gubernur sebelumnya, jalanan nggak dipalang-palang, tapi lancar tuh. Sekarang?” timpal @irkustk.

“Wah, asli sih ini. Bener banget. Runyam banget sekarang Pasar Minggu, jauh lebih bobrok. Pas zaman BTP, penertiban jauh lebih tegas. Lawan arus bikin yang dari arah stasiun. Pedagang semaunya ambil badan jalan. Parkir liar di depan stasiun. Hadeeehh…,” tambah @aswinprasetyo diakhiri tagar #JanjiAnies.

“Oh, pantas Pak Jokowi mampir ke Pasar Minggu. Mungkin mau cek langsung gimana semrawutnya,” lanjut @Niyati.

Baca juga:

Ada pula yang menyentil Tim Gubernur (TGUPP). Katanya, kerja TGUPP kini tidak becus. Anggaran daerah habis dimakan orang-orang tak bertanggung jawab.

“Kelihatan hasilnya cuma bagi-bagi duit sama cs-nya. Video-video kegiatan di Balai Kota sudah hilang. Dana-dana buat ormas pendukungnya. Parkir mahal, pakai orang-orang galak. Trotoar berubah fungsi. PKL di mana-mana, banjir, dan lain-lain,” curhat @Romudel.

“Pokoknya gak salah Pakde Jokowi dulu memecatnya,” pungkas @handriwahyudi.

Lebih lengkapnya, silakan rujuk langsung twit Rian Ernest di bawah ini:

Berdasar opini Jakartans di atas, setidaknya membuktikan bahwa masa Ahok terbilang jauh lebih baik dibanding masa sang penggantinya, Anies Baswedan. Sebagaimana mereka rasakan, banyak hal yang hilang setelah Ahok meninggalkan Ibu Kota.

Bukan hanya warga DKI Jakarta, tetapi warga luar daerah pun merasakan kondisi serupa. Ahok, bagi mereka, tetap tak tergantikan dalam hal tata-menata kota dan kelola-mengelola anggaran daerah.

Baca juga: