Kenang Menuju Menggenang yang Berseri

Kenang Menuju Menggenang yang Berseri
©Pixabay

Cerita apa yang kita temukan
Hidup seperti apa yang kita perjuangkan
Mengapa batin disatukan
Lebih-lebih mengingat mengapa candu diciptakan

Sayangnya, itu akan hanya menjadi ingatan
Bahwa hidup pernah ditukar
Cinta pernah diabaikan
Dan penyesalan tidak dihadirkan

Rekaman manis terunggah di satu kepala
Berjuang terlindung dari hujan, panas dan tetap sehat adalah rintangan
Tanpa atap, tanpa bangunan kokoh itu pelajaran darimu

Kemanusiaan lalu diuji Tuhan
Sayangnya, tamparan-tamparan hidup tak sampai pada kemanusiaan
Menjadi manusia saja tak cukup dengan segudang ego

Tuhan menguji kembali, tekad diperlihatkan agar mampu bukan tabu
Namun lagi-lagi Tuhan menguji,
Sekuat itu tekad seketika hancur oleh ego sekedip mata

Cinta, katanya membuat berkembang dan berwarna
Lalu hidupku?
Warna abu-abu yang ada

Mencoba sekedip mata pula untuk mengubahnya berwarna
Sayangnya lagi, warna masih terlihat buram
Harus ke langit menunggu pelangi dan menabung membeli pastel
Demi warna hidup yang berseri

Raras Kusfajardini
Latest posts by Raras Kusfajardini (see all)