
Nalar Politik – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali non-aktifkan dua kadernya. Mereka adalah Muhammad Ridwan dan Yuki Eka Bastian.
“Bro Ridwan adalah Ketua DPD Gowa dan juga Caleg DPRD Provinsi Dapil Sulawesi Selatan III. Ia kami non-aktifkan karena tidak setuju dengan sikap PSI soal Perda Agama,” terang Wasekjen PSI, Satia Chandra Wiguna.
Sementara Yuki, kader PSI ini merupakan Ketua DPD PSI Kota Cirebon. Dikatakan Chandra, ia mengundurkan diri karena melakukan praktik poligami yang sangat PSI tentang.
Keputusan ini menyusul setelah dua kader lainnya, Husin Shahab dan Nadir Amir, PSI pecat. Hal itu lantaran keduanya memilih tak sejalan dengan misi PSI.
“Berdasarkan rapat pleno DPP PSI, kami memutuskan menonaktifkan Bro Husin dengan alasan telah melanggar nilai-nilai PSI soal penghargaan kepada perempuan,” jelas Chandra.
Dengan langkah menonaktifkan keempat kadernya, PSI berupaya konsisten dengan nilai-nilai yang diperjuangkan.
“Jika ada kader yang tidak sepakat dengan DNA (nilai dasar) PSI, terpaksa kami harus melepas mereka. PSI sangat serius dalam menegakkan nilai-nilai kami sehingga terhitung hari ini DPP PSI non-aktifkan keempat kader tersebut,” pungkas Chandra.
- Baliho dan Spanduk Puan Maharani Banjiri Wilayah Sulselbar - 9 Agustus 2022
- Isu Reshuffle Kabinet Dinilai Jadi Ajang Jokowi Cari Penerus untuk 2024 - 15 Juni 2022
- Ganjar Pranowo Unggul dalam Semua Simulasi Pasangan - 13 Juni 2022