
Lekang kalbu menunggu kepastian
Terguyur waktu terpanggang pengorbanan
Gontai jiwa memanggul penantian
Berharap setangkai pengakuan
Jauh sudah langkahku
Hingga hilang jejak rasaku
Tergerus lincahnya sang waktu
Yang terus iringi harapanku
Bersandar jiwa di batang risau
Sesekali dihempas rasa ragu
Menggoyahkan keinginan yang kukuh
Melebur mimpi untuk menggapai hal yang indah
Sepercik Khayalan dari Jendela Kaca
Memandang dari jedela kaca yang berembun
Tetesan airmu membasahi tanah yang gersang
Engkau jatuh tanpa pamit menghilang begitu saja dalam resapan
Berkah yang jatuh dari langit pemilik segalanya
Limpahan air itu menghidupkan tunas-tunas muda
Tunas-tunas yang akan menggantikan perubahan masa keemasan
Dari ketiggalan menuju kemajuan
Inilah aku
Inilah waktuku
Inilah berkatmu
Nyanyian alam di atas atap rumahku
Meramaikan suasana kesendirianku
Semesta
Kita adalah aksara dari sajak-sajak indah
Alam semesta adalah puisi beserta isinya
Awan gunung, sawah semua berpuisi
Matahari seakan selalu tersenyum walau kabut sedikit anarkis
Hujan tidak datang kala itu, hanya saja hawa dingin menusuk hingga paruh jantungku
Kakiku sedikit gemetar, tapi aku tidak pernah ragu karena itu sebuah konsekuensi untuk sebuah sajak puisi yang tidak bisa dibeli oleh apa pun
Sebuah Pesan Manja dari Samudra Rasa
Kutitipkan pesan lewat angin yang singgah
Tanpa rasa takut pesan tak tersampaikan
Ragaku terenyuh oleh kata-kata manisnya
Katanya ia juga akan temui seseorang lelaki gagah
Kulipatkan kertas yang dipenuhi bubur kata yang bermakna
Meski diksiku terlihat hancur lebur
Namun, rasanya pasti nikmat
Karena sudah kutaburi bumbu-bumbu
Ada tampilan manis dari kalimat pembuka
Ada aroma pedas nan gurih ketika dibuka isi surat
Diakhiri dengan desah karena kalimatnya yang menggoda
Semoga salam sapaku diterima
Sang Pengagum
Sempurna pun hilang
Terjamah luka mengering
Menebas opsi kepermukaan
Menurunkan rendah harga mati
Lincah perkataan tak digubris
Bak menghitung puing yang belum hancur
Transparan samar tak berbentuk
Maksud naluri menjangkau
Tak punya daya untuknya
Tapi optimis tetap terjaga
Tumbuh energi bersinergi
Memupuk asa merajut bahtera
Berharap si dia mau berbaik hati untuk menyapa
Soal Rasa
Bias rona purnama malam
Menampakkan kisah-kisah hampa
Dinginnya angin menusuk pori
Terasa resah jiwaku menerawang
Pada langit di kota ini
Dilukiskan sebuah kisah
Tentang arti dari sebuah rasa
Biarkan Berlalu
Terlewati oleh sebuah rasa
Dalam iringan melodi nada
Berlalu dalam peraduan
Menjelajahi jejak yang masih hampa
Padamu langit malam
Kulukiskan sebuah cerita tentang rindu dimasa kelam
Semburat angin hangatkan sukma
Membuat anganku selaksa bermakna
- Ketika Para Seniman Masuk dalam Panggung Politik - 28 Juni 2023
- Tentang si Enu dari Kutub Utara - 2 Februari 2023
- Kata Hati - 22 Januari 2023