MosqueMeToo, Aksi Perempuan yang Terlecehkan di Tanah Suci

MosqueMeToo, Aksi Perempuan yang Terlecehkan di Tanah Suci
Foto: BBC Indonesia

Nalar PolitikSejak awal Februari 2018, tagar MosqueMeToo menjadi simbol perlawanan kaum perempuan di seluruh dunia yang terlecehkan di tanah suci. Mereka mencuitkan itu di pelbagai media sosial dengan harapan tak ada lagi perlakuan yang sama terjadi lagi.

Seperti dilansir BBC Indonesia, tagar tersebut pertama kali digunakan oleh feminis asal Amerika, Mona Eltahawy, yang juga merupakan seorang wartawan. Bersama rekannya, ia mendukung pengalaman kaum perempuan Pakistan, Sabica Khan, yang menceritakan pelecehan seksual yang dialaminya di tanah suci.

“Anda mungkin mendengar tagar MosqueMeToo, tapi saya ingin ini tak hanya sekadar melihat apa yang dilakukan oleh produser yang memiliki kekuasaan besar di Hollywood kepada aktris terkenal berkulit putih. Saya ingin ini menjadi milik semua perempuan, bukan sekadar milik perempuan di Hollywood dan orang-orang terkenal saja,” terang Mona dalam wawancaranya di program Impact.

Sebelumnya, Sabica Khan menceritakan pengalamannya bagaimana ia terlecehkan di tanah suci. Kala itu, ia melakukan tawaf, kemudian mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan.

“Ketika melakukan tawaf keliling kabah setelah salat isya, sesuatu yang aneh terjadi. Saya merasakan sebuah tangan di pinggang saya. Saya pikir itu tak disengaja. Saya benar-benar mengabaikannya,” tulis Sabica di laman Facebook-nya.

Ketika sadar bahwa tindakan tersebut melecehkan dirinya, ia pun lalu mengambil langkah yang berani setelah sampai di rukun Yamani di mana seseorang tengah berusaha kembali untuk meraba tubuhnya.

“Saya memutuskan untuk berhenti di sana. Meraih tangannya dan menghempaskannya. Saya tak dapat berbalik. Saya benar-benar ketakutan.”

Sayangnya, Sabica tak dapat mengenali wajah orang yang melecehkan dirinya. Karena memang, masjid saat itu dipenuhi para jamaah yang melakukan tawaf.

“Sangat menyedihkan ketika Anda tidak merasa aman berada di tempat suci. Saya telah dilecehkan, tidak sekali, bukan dua kali, tapi tiga kali. Seluruh pengalaman saya selama berada di tempat suci dibayangi dengan insiden yang mengerikan.”

Pengalaman Sabica di atas itulah yang kemudian disambut oleh Mona dengan membuat gerakan MosqueMeToo. Bahkan dirinya sendiri punya pengalaman yang sama dengan apa yang dialami oleh Sabica saat melakukan ibadah di tanah suci.

___________________

Artikel Terkait: