Negara G20 Mau ke Mana?

Negara G20 Mau ke Mana?
©Tempo

Donald Trump bilang akan mengadakan negosiasi kembali terkait perang dagang dengan Cina saat bertemu Xi Jinping di forum G20. Vladimir Putin tetap cool saat Trump bagi-bagi permen dalam pertemuan. Sementara Presiden Jokowi tidak mampu mencuri perhatian seperti waktu konferensi ASEAN.

Tema besar pertemuan G20 kali ini adalah menyelamatkan ekonomi global. Ekonomi siapa yang mau diselamatkan?

Amerika Serikat dan Cina akan lebih mengutamakan kepentingan nasionalnya daripada harus kompromi dengan lawannya. Dulu juga pernah ada gencatan senjata dan kesepakatan antara AS dan Cina, tetapi kesepakatan itu kandas setelah Trump menaikkan tarif produk Cina menjadi 25 persen.

Ekonomi dalam pemikiran kaum Marxis adalah basic structure yang paling fundamental dalam kokoh atau lemahnya negara. Dari sektor inilah Cina dan AS membangun sistem politik, sosial, budaya, dan infrastruktur. Maka tidak mungkin keduanya mau berkompromi jika itu merugikan.

Dalam organisasi G20, negara-negara yang tergabung saling hantam dalam ekonomi, politik, dan militer. Cina vs AS dalam ekonomi politik perang dagang. Sementara Rusia dan AS terlibat perang militer di Ukraina dan Suriah.

Bahkan pertemuan itu tidak membahas secara mendalam krisis antara AS dan Iran. Apabila perang AS dan Iran berkobar, bisa kita pastikan kapal yang mengangkut minyak akan kesulitan masuk ke Teluk Persia, padahal sebagian besar minyak dunia terpasok dari teluk ini. Hal ini akan mengakibatkan harga minyak naik.

Perang ini juga akan memicu Timur Tengah membara. Karena Iran punya banyak kelompok yang bisa digunakan sebagai proxy.

Terus, apa manfaat pertemuan G20 itu? Apakah hanya semacam reuni, temu kangen, atau ajang adu manuver diplomasi untuk membuat front baru? Ropat-rapat atau louncang-launching program yang tidak jelas?

Baca juga:
Aly Mahmudi
Latest posts by Aly Mahmudi (see all)