
Di tengah kesuraman masa depan partai, PDIP butuh Ahok sebagai pengganti Megawati.
Nalar Warga – PDIP akan mengalami krisis kepemimpinan sesudah Megawati. Sayang sekali partai sebesar itu melorot. Saat ini PDIP terlihat lebih sebagai mesin politik daripada partai yang mampu menginspirasi. Jika mereka bisa menerima Ahok untuk menjadi motor masa depan, itu akan menguntungkan PDIP.
Lebih baik Ahok menjadi pimpinan partai daripada menjadi menteri. Tugas utama harusnya menggairahkan partai lagi sebagai partai perjuangan, bukan partai status quo mapan. PDIP saat ini sudah menjadi partai status quo sebelum benar-benar mapan mampu mendapatkan mayoritas suara.
PDIP punya banyak beban masa lalu, sebagai partai oposisi, lalu sebagai partai status quo. Cara pandang PDIP sekarang sudah kuno, sudah bukan lagi partai yang klop dengan milenial, apalagi dengan generasi Z. Diperlukan seseorang yang bisa membawanya ke style masa depan, tetapi membumi dengan pemikiran Soekarno.
Orang itu harusnya jangan gaya pejabat, jangan gaya birokrat, dan juga jangan gaya intelektual. Tetapi orang yang mampu berkomunikasi, berorasi seperti Soekarno. Pemikir bebas dan berkomunikasi lisan dengan rakyat. Dan seorang doer, bukan cuma thinker. Semua ini ada di pribadi Ahok.
Oke, itu kalau Ahok mau masuk ke politik. Kalau itu benar-benar kehendaknya, memang lebih baik dia menjadi seseorang yang mencetak kader-kader. Sudah cukuplah pengalaman di eksekutif. Kita sudah tahu kualitas Ahok benar-benar jempolan sebagai eksekutif. Saatnya untuk mencetak Ahok-Ahok muda lain untuk masa depan.
Tapi ya mungkin susah karena latar belakang Ahok yang dobel minoritas. Belum tentu akan diterima di PDIP menggantikan Ketum. Apalagi banyak yang akan mempermasalahkan senioritas dan lain sebagainya. Ya, memang susah. Memang lebih baik Ahok bikin Talk Show saja.
Out of topic sedikit. Coba pikir, pidato siapa dalam dua tahun terakhir ini yang paling menginspirasi di Indonesia? Bukan pidato Prabowo, bukan pidato Jokowi, bukan pidato SBY. Tetapi pidato Megawati. Karena itu, perlu dicari pimpinan PDIP di masa mendatang yang bisa seperti ini.
Kita jujur saja, Jokowi tidak mampu. PDIP, jika dipimpin Jokowi, akan terlibat dalam jeratan kunyam deal-deal politik seperti yang sudah terjadi bertahun-tahun belakangan ini. Dia memang seseorang yang bisa kompromi dan bisa diterima koalisi, tetapi dia tidak mampu menjadi inspirator yang sebenarnya.
Di tangan orang-orang yang tidak mampu menginspirasi, PDIP akan “fades away”. Partai-partai berciri nasionalis lain juga akan fades away karena banyak yang tergantung pada founder/pimpinan. Akhirnya semua letoi mengandalkan politik dagang sapi, tidak ada yang mampu besar, semua jadi urusan bagi-bagi rezeki.
- Murid Budiman - 1 September 2023
- Budiman Sudjatmiko, Dia Pasti Adalah Siapa-Siapa - 30 Agustus 2023
- Mereka Lupa Siapa Budiman - 28 Agustus 2023