
Market News – Duta Besar Republik Indonesia untuk Cina, Djauhari Oratmangun, mengatakan perusahaan Cina akan transfer teknologi dan investasi modal ke Indonesia.
Hal tersebut diujarkan usah menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Wisma Duta KBRI Beijing, Kamis (2/12).
“Perusahaan Cina akan transfer teknologi dan investasi modal,” kata Djauhari.
Dikabarkan, para pengusaha Indonesia dan Cina memandatangani MoU proyek injeksi kimia dan teknologi digital. Proyek ini bertujuan sebagai upaya kedua negara memaksimalkan industri minyak dan gas di Indonesia.
Penandatanganan MoU tiga perusahaan swasta untuk proyek senilai 1,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp21,6 triliun tersebut disaksikan langsung oleh jajaran pimpinan Kedutaan Besar RI di Beijing.
“Jadi ini proyek ‘B to ‘B (antarperusahaan swasta).”
Adapun tiga pengusaha yang terlibat, di antaranya Zein Wijaya selaku CEO PT Enerproco Global Indonesia, Qu Fei CEO Guoxing Huijin Science and Technology Co Ltd), dan Zhou Yang (CEO Shenzhen Congbiqiushi Investment Management Co Ltd).
Diketahui, proyek injeksi kimia dan teknologi digital tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak di ladang yang sudah berumur.
Diberikannya injeksi, jelas Dubes RI, sumur-sumur minyak yang sudah tua seperti di Blok Rokan bisa direvitalisasi dan ditingkatkan kapasitas produksinya.
“Proyek ini tergolong investasi yang memberikan nilai tambah.” [an]
Baca juga:
- Investasi Diplomatik Indonesia sejak Dini: Revolusi Perspektif
- Anindya Bakrie Dukung UU Cipta Kerja Pemudah Investasi
- Perilaku Jokowi ke PDI Perjuangan Dinilai Kurang Pantas - 24 November 2023
- Publik Percaya Jokowi Sedang Membangun Politik Dinasti - 23 November 2023
- Keputusan MK Tidak Adil, Hanya Memenuhi Keinginan Gibran Menjadi Cawapres - 13 November 2023