Poligami, Jalan Politik Sang Nabi

Poligami, Jalan Politik Sang Nabi
Ustaz Arifin Ilham dan istri-istrinya.

Jomlo mana yang tidak merasa kesal dan dongkol ketika melihat Ustaz Arifin Ilham memamerkan empat istrinya, poligami, yang menjadi viral di media sosial baru-baru ini?

Saya yang jomlo merasa ngenes, bro. Saya yakin kalian juga sama seperti saya ketika melihat perempuan-perempuan yang masya Allah cantiknya mengelilingi Arifin Ilham.

Kiranya banyak para jomlowan yang berpikir sama dengan saya, jangan-jangan jodoh saya adalah salah satu dari empat istri Arifin Ilham itu, tapi sudah keburu jadi istri kedua, ketiga, atau keempat Arifin Ilham? Ya Allah!!!

Di negeri ini, berbicara masalah poligami tidak akan ada habis-habisnya. Bagi pelakunya, praktik poligami ada landasan teologisnya. Apa lagi kalau bukan ‘mengikuti sunah Nabi Muhammad’ alasannya.

Namun mari kita bertanya, apakah poligami itu merupakan kepentingan hasrat seksual Nabi? Bukankah Nabi Muhammad melakukan poligami dengan janda-janda yang lebih tua daripada istrinya, Aisyah?

Bahkan, di antara janda-janda yang Nabi nikahi, sudah ada yang lanjut usia, yang menurut sebuah literatur Islam, janda lansia itu sudah tidak mempunyai hasrat seksual lagi, sehingga tidak tidur satu ranjang bersama Nabi, karena janda lansia itu mau Nabi nikahi bukan karena jomlo, tapi karena ia ingin mempunyai pelindung dan penolong dalam hidupnya?

Mari kita lihat di Indonesia bagaimana pelaku poligami ini, seperti Arifin Ilham dan Aa Gym, apakah sesuai dengan sunah Nabi? Adakah yang mereka nikahi adalah janda yang lebih tua dari istri pertama atau bahkan lebih tua dari umurnya sendiri sebagaimana Nabi Muhammad menikahi janda lansia, yang umurnya jauh di atasnya?

Kita lihat istri kedua Aa Gym. Subhanallah!!! Lebih muda dari yang pertama, lebih cantik dan aduhai sekali. Pantesan si Teteh minta cerai ke si Aa. Jelas dong si Teteh cemburu dan tidak rela dimadu, meskipun madu itu manis. Ya, kalau madu tawon menyehatkan, nah madu apaan kok bikin rusak rumah tangga orang?

Baca juga:

Kita lihat juga istri kedua, ketiga, dan keempat Arifin Ilham. Aahhh, cari sendirilah di Google mana istri yang pertama dan mana istri kedua, ketiga, dan keempat. Arifin Ilham dan Aa Gym sesuai tidak dengan sunah Nabi dalam hal ini?

Mungkin akad nikahnya YA, tapi umur yang dinikahi TIDAK. Bahkan yang ia nikahi bukan janda-janda, tapi malah perawan, yang seharusnya menjadi jatah para jomlo seperti saya. Kurang asem tenan mereka, kan?

Maka nikmat istri yang muda atau yang tua mana lagi yang kalian dustakan? Subhanallah!!!

Namun, seandainya ada seorang istri yang poliandri, punya empat suami dan berkata: maka nikmat suami yang tua apa yang muda mana lagi yang kalian dustakan? Saya yakin para ustaz poligami akan mengatakan itu haram bin sangat haram sekali. Lalu istrinya menjawab, emang enak diduain?

Setelah gosipin Arifin Ilham dan Aa Gym, sekarang kita lihat bagaimana praktik poligami Nabi. Kita bahas praktik poligami Nabi ini dari dua sisi, yaitu sisi sosial dan sisi politik.

Menurut banyak literatur Islam, yang ada bahwa Nabi Muhammad melakukan poligami bukan karena hasrat seksualnya, akan tetapi karena ada beberapa aspek, di antaranya aspek sosial dan aspek politik yang beliau kerjakan.

Misalnya, dalam aspek sosial, Nabi menikahi Aisyah, putri Abu Bakar, dan Hafshah, putri Umar bin Khatthab, agar hubungan sosial di antara mereka makin terjalin erat, karena adanya pertalian pernikahan di antara Nabi dengan putri-putri mereka.

Dalam praktik poligami Nabi ini, yang sangat menarik tentu dari aspek politik. Karena perempuan-perempuan yang Nabi nikahi merupakan putri-putri musuh politiknya.

Halaman selanjutnya >>>
Latest posts by Abd Walid (see all)