Di tengah hiruk-pikuk keramaian kota, Car Free Day (CFD) menjadi oase bagi masyarakat. Setiap minggu, ribuan warga berbondong-bondong menuju jalan yang seharusnya rame oleh kendaraan, namun kini disulap menjadi ruang publik untuk beraktivitas. Momen ini, yang seharusnya menjadi ajang penyegaran fisik dan mental, kini semakin ternoda oleh polarisasi politik yang kian menggila. Politisasi CFD harus dihentikan demi mengembalikan esensi asli dari kegiatan ini.
Politisasi CFD ibarat sebuah jendela yang pecah; tampak menarik dari luar, namun saat dilihat lebih dekat, retakannya menyeruak perspektif yang mengganggu. CFD seharusnya menjadi tempat berkumpul yang inklusif bagi semua elemen masyarakat tanpa ada agenda politik. Ketika kegiatan ini dimanfaatkan oleh partai politik untuk kepentingan pribadi atau kelompok, maka nuansa kebersamaan akan luruh menjadi pertikaian ideologi.
Pada dasarnya, CFD merupakan wujud manifestasi kecintaan masyarakat terhadap kesehatan dan lingkungan. Namun, kekuatan yang seharusnya mempersatukan ini justru digunakan sebagai panggung untuk unjuk kekuatan. Seperti layaknya angin yang mengubah arah kapal, kehadiran unsur politik dalam CFD membuat masyarakat terpecah belah. Seharusnya yang kita peroleh dari CFD adalah kebugaran dan ketenangan, bukan polarisasi yang merusak konsentrasi kita terhadap tujuan utamanya.
Ketika seorang politisi berdiri di tengah keramaian CFD, seakan-akan dia adalah raja yang memberikan restu kepada rakyatnya. Tetapi, apakah mereka benar-benar peduli? Atau hanya memanfaatkan momen untuk kampanye? Manipulasi semacam ini merugikan masyarakat, menciptakan kesan bahwa CFD hanyalah alat untuk meraih suara. Kemasukan unsur politik telah menghilangkan pandangan idealis tentang CFD sebagai ruang bebas, dan justru dikotori oleh kepentingan segelintir orang.
TFD (Transit Festival Day) bisa menjadi alternatif menarik untuk menyuguhkan aktifitas di ruang publik tanpa embel-embel politik. Dengan mengedepankan seni, budaya, dan olahraga, kita dapat mengembalikan CFD ke jalur yang pada awalnya diharapkan: mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan menjaga lingkungan. Ide ini menghimpun masyarakat dalam harmoni, jauh dari riuhnya konflik politik.
Tentunya, untuk mencapai titik tersebut, diperlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah tidak boleh hanya berperan sebagai pengawas, tetapi juga sebagai penggagas dan pelaksana kegiatan yang tidak berpihak. Penegasan akan pentingnya netralitas harus ditegakkan dengan ketat, agar kepentingan publik tetap berada di garis terdepan. Jika tidak, CFD berpotensi berubah menjadi arena pertunjukan yang sarat dengan muatan politik.
Namun, jauh lebih krusial adalah kesadaran masyarakat itu sendiri. Publik harus peka terhadap manuver politik yang menyusup ke dalam kegiatan keseharian. Setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menjaga supaya CFD tetap bersih dari aroma politik. Partisipasi aktif masyarakat dalam menolak intervensi politik dapat mengubah arah CFD dari arena pertempuran ideologi menjadi taman kebersamaan.
Ketika kita menyaksikan seorang politisi berusaha merangkul masyarakat di CFD, marilah kita berani bertanya: “Apakah niat tulus atau sekadar untuk kepentingan elektoral?” Pertanyaan kritis ini bisa membantu kita untuk lebih selektif dalam menanggapi kehadiran unsur politik dalam ruang publik. Dalam dunia yang kian kompleks ini, sinergi antara masyarakat dan pemerintah adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan kondusif. Oleh karena itu, mari kita berpegang pada prinsip dasar CFD: kesehatan dan kepedulian sosial tanpa bumbu politik.
Dalam catatan sejarah, CFD seharusnya tetap menjadi simbol persatuan. Mari kita perjuangkan momen berharga ini agar tetap murni, tidak terkontaminasi oleh kepentingan pragmatis. Dengan telah menyadari esensi yang hilang, langkah untuk mengembalikan CFD ke jalan yang benar bisa dimulai. Ini adalah tantangan bagi kita semua; untuk menjaga CFD tetap menjadi ruang yang bersih dan aman untuk semua, menjauhkan diri dari polarisasi yang merusak jiwa kebangsaan.
Ketika angin segar melingkupi CFD, biarkanlah setiap langkah kita bergema dengan nada persatuan dan semboyan: “Sehat Bersama, Tanpa Politik!” Hanya dengan demikian, kita bisa mewujudkan harapan agar CFD tidak hanya bisa dinikmati saat ini, tetapi juga untuk generasi yang akan datang. Akhir kata, marilah kita tutup jendela keretakan yang menimbulkan polarisasi ini dan membuka pintu bagi kolaborasi yang lebih baik di masa depan.






