Nalar Politik – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidaklah anti Islam. Hal tersebut ia terangkan dalam catatan Facebook via Halaman Resmi Partai Solidaritas Indonesia, @psi.or.id.
Berikut penegasannya yang Nalar Politik akses pada Minggu, 4 Maret 2018:
___________________
Bro dan Sis, jangan percaya kalau ada isu yang diembuskan bahwa pemerintah Jokowi anti ulama atau anti Islam.
Mereka yang bersuara semacam itu adalah mereka yang panik karena peluang politik untuk menjatuhkan Pak Jokowi dalam Pilpres 2019 semakin kecil.
Tidak ada bukti bahwa Pak Jokowi anti Islam.
Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, dekat dengan Pak Jokowi. Majelis Ulama Indonesia dekat dengan Pak Jokowi.
Begitu juga organisasi-organisasi Islam yang selama ini sungguh-sungguh menjalankan perintah agar Islam menjadi rahmat bagi sekalian alam. Begitu pula para pemuka Islam yang membawa suara Islam damai, Islam indah, Islam anti korupsi, Islam majemuk. Mereka semua dekat dengan Pak Jokowi.
Ini juga ada contoh lain. Ketika Instagram memblok akun Ustaz Abdul Somad, pemerintah justru meminta pihak Instagram untuk membukanya kembali.
Saat ini juga pemerintah sedang berupaya agar Ustaz Abu Bakar Baasyir yang sudah tujuh tahun di penjara karena keterlibatan dalam aksi terorisme dialihkan ke tahanan rumah.
Alasan pemerintah sederhana: Ustaz Abu Bakar Baasyir sudah 80 tahun dan tidak ada tanda-tanda membahayakan, sehingga sebaiknya ditempatkan di tahanan rumah saja agar bisa tinggal dekat dengan anak dan cucunya.
Sama sekali tidak ada indikasi apa pun bahwa Pak Jokowi anti Islam.
Kalaulah ada pemuka agama atau organisasi Islam yang ditangani dengan tegas oleh pemerintah, ya itu mereka yang menyebarkan kebencian, kebohohongan, fitnah, yang mengadu domba dan memecah belah bangsa, yang berusaha menghancurkan Indonesia dengan memanipulasi agama.
Jadi, Bro dan Sis, jangan percaya kalau ada fitnah bahwa Pak Jokowi anti Islam. #PSI #Solidaritas #PresidenJokowi
___________________
Artikel Terkait:
- Selisih Quick Count SMRC dan Rekapitulasi KPU Pemilu 2024 Hanya 0,2 Persen - 21 Maret 2024
- SMRC: Efek Jokowi Tidak Terlihat pada PSI - 21 Februari 2024
- Bukan Makan Siang atau Susu Gratis, Inilah Program Paling Dibutuhkan Masyarakat - 29 Januari 2024