
Nalar Politik – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyatakan partainya tidak akan pernah mendukung poligami.
“PSI tidak akan pernah mendukung poligami. Tak akan ada kader, pengurus, dan anggota legislatif dari partai ini yang boleh mempraktikkan poligami,” kata Grace dalam pidato politiknya di Festival 11, Surabaya, Selasa 11 Desember 2018.
Riset LBH APIK tentang poligami menyimpulkan bahwa, pada umumnya, praktik poligami menyebabkan ketidakadilan: perempuan yang disakiti dan anak yang ditelantarkan.
Grace melanjutkan, PSI percaya, perjuangan keadilan dan penghapusan diskriminasi harus dimulai dari keluarga, dari rumah. Itu disampaikan tegas dalam pidato bertajuk Keadilan untuk Semua, Keadilan untuk Perempuan Indonesia.
PSI memperjuangkan diberlakukannya larangan poligami bagi pejabat publik di Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif, serta Aparatur Sipil Negara. “Kami akan memperjuangkan revisi atas Undang-undang No. 1 Tahun 1974, yang memperbolehkan poligami,” tutur Grace.
Grace menegaskan, PSI tidak ingin negara secara tidak langsung melanggengkan ketidakadilan terhadap perempuan.
Festival 11 digelar di Jatim Expo, Surabaya. Sekitar 1.000 pengurus, kader, dan simpatisan PSI menghadiri acara tersebut.
- PERMIKOMNAS Prediksi Masa Depan; Apa yang Akan Terjadi? - 1 Maret 2021
- Kalangan Profesi Hukum Harus Dukung Penuh UU Cipta Kerja - 5 Januari 2021
- KPPU Dukung Persaingan Usaha yang Sehat di UU Cipta Kerja - 4 Januari 2021