Video Japto Beredar, Warganet: ‘Attack Dog’ Cendana Mulai Menyalak

Video Japto Beredar, Warganet: ‘Attack Dog’ Cendana Mulai Menyalak
©YouTube

Nalar Politik – Sebuah video berisikan Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto (Yapto) Soerjosoemarno sedang berorasi di Indonesia Watch beredar viral di media sosial Twitter. Warganet pengunggahnya, yakni @__AnakKolong, membubuhinya dengan tajuk “Attack Dog” Cendana Mulai Menyalak, Minggu (28/11).

Dalam video berdurasi 2 menit dan 5 detik itu, Japto tampak menjelaskan Teori Domino dari Ali Murtopo, seorang jenderal Orde Baru yang dikenal sebagai ahli intelijen Indonesia, yang mengatakan bahwa Sumatra bagian timur, Kalimantan bagian barat, dan Jawa bagian utara merupakan “lorong” yang menjadi pintu masuk komunis Cina ke Indonesia.

“Teori domino Cina adalah mereka akan mulai membangun kekuatan ekonomi di negara kita. Kedua, memasukkan senjata secara ilegal. Ketiga, memasukkan orang. Sehingga logistik, amunisi mereka sudah siap, orang datang di sana mau kirim 100 juta gampang aja, kirim sejuta-sejuta, mati, dia isi orang terus. Yang penting senjatanya ada, logistiknya semua ada di sini,” kata Japto.

Terlihat pula klaim Japto yang mengatakan bahwa semua bangunan, perumahan dan tempat tinggal, di pesisir timur dari Medan sampai Lampung adalah mayoritas milik non-pribumi, termasuk di Jawa bagian utara.

“Sekarang diberikan izin untuk bikin pulau. Jualan apartemen tidak pernah kosong, selalu habis. Siapa yang ngisi?”

Japto mengaku pernah menanyai teman-temannya perihal itu. Misalnya, siapa yang membeli apartemen-apartemen yang dimaksud, dan disebutkan bahwa mereka yang dari Bangka dan Medan.

“Saya tanya pejabat-pejabat di Medan dan Bangka, tidak berkurang penduduknya. Ini dari mana orangnya? Pernah kita sensus, tidak, orang-orang ini?”

Ia pun akhirnya curiga kalau pemerintahan telah kemasukan orang-orang yang sedang menyiapkan satu gerakan besar mengembalikan komunisme. Bahkan legislatif, katanya, sudah kemasukan juga.

“Kita ingat, tahun 65 itu, bukan komunis Rusia. Kita putus hubungan dengan RRC karena mulai dari situ, hubungan bapak Subandrio pada waktu itu.”

Baca juga:

Untuk diketahui, video Japto Soerjosoemarno yang beredar viral itu adalah video lawas. Dari penelusaran redaksi Nalar Politik, video tersebut mulai beredar pada Juni 2016 berdasarkan artikel Derek Manangka berjudul “Yapto Bicara Ancaman Komunis dari RRT” di jabarsatu.com.

Disebutkan dalam artikel itu bahwa isu yang diangkat Japto sangat relevan dengan soal yang menjadi kekhawatiran Letjen (Purn) Slamet Supriyadi, mantan Wakil Ketua MPR RI, yaitu sinyalemen tentang munculnya kekuatan komunis dalam bentuk baru, tapi oleh pemerintah terkesan diabaikan.

“Tentang Yapto dan komunis, saya tahu kepeduliannya yang sangat besar. Di tahun 1982, kami berdua sempat ditimpa masalah. Saat itu saya reporter harian sore Sinar Harapan. Yapto yang baru lulus sarjana hukum dari Universitas Kristen Indonesia saya wawancarai dengan menyoroti soal UU Agraria,” kisah Derek Manangka.

Di mata Japto, menurut Derek, beberapa pasal dalam UU yang barus disahkan oleh DPR RI terinfiltrasi konsep komunis. Japto mencurigai di dalam pemerintahan Orde baru saat itu boleh jadi terdapat oknum kader PKI yang menyusup dan ikut mengonsep UU tersebut.

“Gara-gara berita itu, kami berdua diperiksa oleh Laksus Kodam Jaya.”